Pengaruh Variasi Persentase Penambahan Alumunium pada Proses Pengecoran Baja ST36 Paduan Alumunium Terhadap Laju Korosi
Abstract
Logam merupakan salah satu bahan di bidang teknik.logam besi merupakan kombinasi dari karbon dan besi disebut logam ferro, sedangkan non ferro adalah bahan non logam. Baja karbon rendah (Low Carbon Steel/Mid Carbon Steel) memiliki kandungan karbon 0,008% - 0,3% C. Baja karbon sering beberntuk plat, strip dan baja batang. aus. Pengecoran baja dan alumunium sebagai campuran memiliki tujuan memperkecil laju korosi dan kekerasan yang tangguh dengan media pendingin oli SAE40 dan air hujan dengan perlakuan suhu 400˚C dengan kandungan alumunium 2%, 4% dan 6% dengan pengecoran baja. Ukuran spesimen memiliki diameter 4,1 cm dan tebal 1,6 cm, larutan yang digunakan adalah H2SO4 dengan lama perendaman uji korosi 96 jam dengan volume larutan korosi 100 ml. Hasil dari perbandingan campuran 2% alumunium, 4% alumunium dan 6%alumunium terhadap laju korosi pada baja ST36 dengan proses hot isostatic pressing dan perendaman dengan asam sulfat dalam waktu 96 jam/ 4 hari adalah didapatkannya laju korosi terkecil yaitu sebesar 0,46 mpy, dan laju korosi terbesar yaitu 1,131 mpy. Semakin tinggi persentase campuran alumunium maka semakin rendah laju korosinya karena campuran alumunium pada baja menghasilkan lapisan oksida yang melindungi permukaan baja dari korosi, hal ini bisa terjadi karena alumunium bereaksi dengan oksigen di udara membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap korosi.
Kata Kunci: Korosi, Baja ST36, Alumunium, Asam Sulfat, Logam, Karbon