Studi Alternatif Perencanaan Jembatan Munjungan Menggunakan Rangka Baja di Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan kondisi geografis yang berbeda – beda atau memiliki bentuk permukaan bumi yang memiliki banyak sungai/lembah dan wilayah yang lebih datar sehingga diperlukan adanya sarana transportasi umum yang dapat menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya dengan lebih mudah yaitu berupa jembatan. Jembatan Munjungan merupakan salah satu fasilitas penting dalam menunjang kemudahan akses dalam sektor transportasi di kawasan Trenggalek, jembatan tersebut terletak di desa Ngadirenggo, kecamatan Pogalan, kabupaten Trenggalek. Jembatan tersebut berperan menghubungan akses dari arah Ponorogo & Pacitan menuju daerah Tulungagung & Blitar.
Jurnal ini membahas tentang perencanaan desain alternatif dari jembatan Munjungan yang sebelumnya menggunakan sistem baja komposit kemudian direncanakan ulang menggunakan struktur rangka baja Warren dengan metode Load Resistance and Factor Design (LRFD).
Hasil dari perhitungan beban yang terjadi pada plat lantai kendaraan 878,310 kg/m beban mati dan 26325 kg untuk beban hidup. Tebal plat lantai kendaraan disesuaikan data lapangan, yaitu 0,20 meter, menggunakan beton mutu fc’ 30 MPa, kemudian dipasang tulangan ulir rangkap dengan tulangan pokok D16 – 150 mm dan tulangan bagi D13 – 500 mm. Dimensi profil baja gelagar memanjang yang digunakan adalah WF 396 x 199 x 7 x 11, sedangkan untuk gelagar melintang menggunakan profil baja WF 900 x 300 x 16 x 28 dan gelagar induk menggunakan profil baja H 700 x 700 x 24 x 30. Hasil dari perencanaan tiang pancang digunakan dimensi diameter tiang 0,60 meter dengan panjang 10 meter dan berjumlah 16 buah disusun 8 x 2 dengan jarak 1,5 meter antar tiang.
Kata kunci: Jembatan Munjungan, Rangka Baja