Show simple item record

dc.contributor.authorQonitah, Firdah Ni’matul
dc.date.accessioned2025-02-18T04:42:09Z
dc.date.available2025-02-18T04:42:09Z
dc.date.issued2024-07-26
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10690
dc.description.abstractKurikulum 2013 menerapkan 3 model pembelajaran diantaranya yaitu model pembelajaran discovery learning, model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran berbasis masalah. Salah satu model yang digunakan adalah model discovery learning. Model pembelajaran discovery learning adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa mendapat pengetahuan yang sebelumnya belum di ketahuinya. Pada beberapa waktu, kelas yang menggunakan model discovery learning telah mengalami perubahan hasil belajar yang lebih baik di banding dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran lain. Berdasarkan hal tersebut terjadi karena model pembelajaran discovery learning fokus pada peserta didik dan bukan kepada guru. Berdasarkan hal tersebut bahwa pentingnya dalam menggunakan model pembelajaran discovery learning mampu membantu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran guna menemukan informasi sendiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keaktifan belajar terhadap peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Sunan Bonang Sarang dan Untuk memperoleh data besaran pengaruh model discovery learning terhadap keaktifan belajar peserta didik kelas VIIII pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Sunan Bonang Sarang. Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIII MTs Sunan Bonang Sarang. Menurut hasil penelitian sementara siswa memiliki keterampilan pemecahan masalah yang cenderung rendah, selain itu siswa menunjukkan tingkat keaktifan yang lemah terhadap kegiatan belajar, hal ini selama kegiatan pembelajaran yang dipantau oleh kepala sekolah di mana siswa terlihat pasif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini dikuatkan oleh pendidik Akidah Akhlak yang mencatat kurangnya keaktifan belajar siswa yang signifikan di antara siswa ketika melakukan tugas kelas sehingga guru menghubungkan masalah ini dengan keaaktifan belajar siswa yang tidak memadai dalam terlibat dengan materi pendidikan. Selain itu, skor pre tes rata-rata dari pertemuan penilaian pendahuluan menunjukkan skor rata-rata rendah 1,3 untuk keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu sangat diperlukan dalam peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, desain penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group PretestPosttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sejumlah 25 siswa. Model pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, dan wawancara. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji paired sample t-test, dan uji efektivitas. Berdasarkan analisis peneliti dari data pembahasan yang telah dilakukan pada pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran discovery learning pada keaktifan belajar peserta didik kelas VIII di Mts Sunan Bonang Sarang. Dari tabel output tersebut juga mengandung informasi tentang nilai mean paired differences sebesar 0.244000. Nilai ini menunjukkan selisih rata-rata sebelum penerapan model pembelajaran discovery learning dan sesudah penerapan model pembelajaran discovery learning dari tabel output mean paired samples statistic. Selain membandingkan nilai sig.(2-tailed) dengan tingkat probabilitas 0.05, dapat juga menggunakan cara lain yaitu dengan cara membandingkan t-tabel dengan t-hitung. Berdasarkan tabel output paired sample t-test, diketahui bahwa thitung sebesar 15.883, yang dibandingkan t-tabel dengan nilai 15.362. Dapat ditarik kesimpulan bahwa t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka terdapat pengaruh signifikan terhadap penerapan penerapan model pembelajaran discovery learning pada keaktifan belajar peserta didik kelas VIII di Mts Sunan Bonang Sarang. Dari hasil wawancara diatas peserta didik sering melakukan keaktifan belajar berupa tanya jawab seputar materi kepada guru, kemudian membaca buku materi, dan juga banyak yang berdiskusi seperti membentuk kelompok. Dalam hal ini guru harus mampu menghadapi keaktifan belajar siswa yang berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki aktif dalam hal belajar maka dari itu dengan cara gutu memposisikan sebagai teman agar peserta didik lebih terbuka terkait pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menyamaratakan kenyaman proses belajar bagi peserta didik. Dalam hal ini guru juga harus mampu menghadapi peserta didik yang mengalami hiperaktif atau bisa dikatakan dengan aktif dalam pembelajan. Dengan ini peneliti menangkap informasi yaitu dalam menghadapi peserta didik yang memang aktif sekali memerlukan cara halus untuk menegurnya seperti sering memberikan pujian, melibatkan mereka dalam pembelajaran yang melibatkan fisik dan juga menegur dengan kalimat positif agar peserta didik juga tidak mengalami sakit hati. Kata Kunci: Pengaruh, Model Discovery Learning, Keaktifan Belajaren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPengaruhen_US
dc.subjectModel Discovery Learningen_US
dc.subjectKeaktifan Belajaren_US
dc.titlePengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik Kelas Viii Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Mts Sunan Bonang Sarangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record