Analisis Kapasitas Penampang Sungai Kricik Kota batu dengan Metode HEC-RAS
Abstract
Banjir adalah air yang mengalir dari sungai dalam jumlah yang sangat besar, atau debit air dari sungai yang relatif lebih besar dari kondisi normalnya sehingga sungai yang ada tidak dapat menyerap air kemudian air meluap dan membanjiri sekitar permukaan. Banjir bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor alam seperti intensitas hujan secara berturut-turut di daerah aliran sungai mengakibatkan kelongsoran yang menyebabkan banyak penumpukan sedimen di area DAS. Maka dari itu diperlukan upaya untuk menganalisa seberapa mampukah suatu DAS dapat menampung limpasan puncak yang terjadi dan kapasitas penampang sungai saat menahan debit banjir. Penelitian ini difokuskan pada kapasitas penampang sungai guna menganalisa kenaikan muka air banjir akibat peningkatan debit di Sungai Kricik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik limpasan yang terjadi pada Sungai Kricik Kota Batu dan mengetahui solusi penanganan banjir yang tepat pada aliran Sungai Kricik. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Langkah yang dilakukan dalam pengendalian banjir yaitu dengan menganalisa menggunakan pemodelan kenaikan muka air banjir pada sungai menggunakan software HEC-RAS. Untuk mengatasi banjir sungai perlu dilakukan analisis menggunakan unsteady flow. Apabila hanya memperkirakan tingkat banjir di sepanjang sungai dapat menggunakan simulasi steady flow dengan memperhatikan bahwa tingkat banjir yang dihitung lebih tinggi dari yang seharusnya (estimasi lebih tinggi).
Hasil perhitungan debit banjir rencana dari data hujan 10 tahun terakhir dari stasiun Temas, Tinjumoyo, dan Junggo menggunakan metode HSS Nakayasu dengan kala ulang 25 tahun didapatkan debit sebesar 21,33 m3/det. Berdasarkan hasil running pada software HEC- RAS dengan input data-data terkait penampang eksisting diperoleh hasil hampir semua penampang mengalami luapan sehingga perlu adanya perbaikan dimensi saluran. Didapatkan perencanaan dimensi saluran trapezium dengan lebar penampang bawah 5 m dengan ketinggian 3 m yang mana sudah termasuk tinggi jagaan tanggul setinggi 0,6 m dan kemiringan talud 1:1 sehingga dapat mengatasi permasalahan banjir pada Sungai Kricik agar tidak terjadi limpasan di tahun yang akan datang.
Kata Kunci: Banjir, HEC-RAS, Sungai Kricik, Tanggul