dc.description.abstract | Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting untuk saat ini. perkembangan
bahasa Indonesia yang pesat menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional. Dibuktikan dengan banyaknya minat pemelajar untuk belajar bahasa
Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia dipelajari diberbagai negara, terutama di Indonesia. Untuk itu,
pembelajaran BIPA harus mendapatkan perhatian khusus. Mengingat bahasa
Indonesia telah diajarkan dan dipelajari di mana-mana. BIPA di Unisma telah
menjadi salah satu lembaga institusional yang memiliki program Darmasiswa.
Program yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada tahun 2020 merupakan tahun kedua, BIPA Unisma mendapatkan
mahasiswa Darmasiswa sebagai pemelajar BIPA Unisma. Hal ini menunjukkan
bahwa BIPA Unisma mempunyai program yang dapat menarik minat pemelajar
BIPA. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan BIPA di
Unisma, agar perbaikan maupun pembaruan serta perkembangan program di BIPA
Unisma dapat menjadikan Unisma sebagai salah satu universitas kelas Internasional.
Sesuai dengan penelitian, pembelajaran bahasa tidak terlepas dari
keterampilan bahasa yang dimiliki oleh seseorang. Pembelajaran bahasa termasuk
pembelajaran BIPA mempunyai empat keterampilan yang meliputi: menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Melalui empat keterampilan tersebut dapat
diketahui karakteristik bahasa seseorang. Seperti pada karakteristik bahasa tulis.
Melalui tulisan dapat diketahui bentukan kata, struktur kalimat bahkan juga bentuk
interferensi dan penyimpangan baik dalam proses pembentukan kata maupun dalam
kalimat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
struktur bahasa tulis pemelajar BIPA Program Darmasiswa 2019.
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian yaitu (1)
mendeskripsikan bentukan kata dalam bahasa tulis pemelajar BIPA Program
Darmasiswa 2019, dan (2) mendeskripsikan struktur kalimat dalam bahasa tulis
pemelajar BIPA Program Darmasiswa 2019.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan jenis studi
kasus. Dikatakan penelitian kualitatif karena (1) pendekatan kualitatif dipilih karena
data diambil dari latar alamiah, yang berarti penelitian dilakukan dengan tidak
manipulasi dan kontrol ketat. (2) peneliti bertindak sebagai instrument kunci dalam
penelitian, yang mana peneliti menjadi faktor penentu dalam analisis data. Prosedur
pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan. (1) menghubungi kepala BIPA,
(2) melakukan studi dokumentasi, (3) membaca karangan pemelajar BIPA, (4)
memilih data berdasarkan landasan teori, dan (5) memasukkan data ke dalam
intrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tabel
penjaring data, dan (2) tabel panduan analisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik bahasa tulis pemelajar
BIPA dalam proses pembentukan kata afiksasi, reduplikasi, abreviasi, dan komposisi.
Selain itu, afiksasi lebih didominasi oleh bentukan kata dengan prefiks meN- dan
klofiks meN-kan berkategori verba. Kemudian struktur kalimat pemelajar BIPA lebih
banyak menggunakan kalimat dalam bentuk aktif, baik aktif transitif maupun
intransitif. Selain itu, dalam kalimat majemuk lebih dominan pada majemuk setara
denga ditandai konjungi dan, tetapi.
Selain bentukan kata dan struktur kalimat, juga terdapat interferensi yang disebabkan
masih adanya pengaruh bahasa ibu atau bahasa asing selain bahasa Indonesia. Faktor
yang menjadikan pemelajar BIPA mengalami masalah berupa penyimpangan dalam
pembentukan kata dan struktur kalimat dipicu oleh (1) pemelajar yang sering lupa
atau belum memahami bentukan kata maupun struktur kalimat bahasa Indonesia, (2)
pengaruh bahasa ibu dan lingkungan, (3) keterbatasan kosakata bahasa Indonesia
yang diketahui dan penyesuaian perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing
(bahasa ibu), serta faktor-faktor yang memengaruhi proses pembentukan kata maupun
stuktur kalimat. | en_US |