dc.description.abstract | Lembaga pendidikan merujuk kepada entitas baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh sektor swasta yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan proses pendidikan. Sekolah, sebagai salah satu lembaga pendidikan, juga dianggap oleh masyarakat sebagai wadah untuk proses pembudayaan dan pengembangan potensi manusia Di Indonesia, perkembangan pikiran sebagian besar terjadi di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi, melalui pembelajaran yang melibatkan pemecahan masalah, analisis, dan kesimpulan dalam berbagai bidang studi..Sekolah memiliki peran sentral dalam kehidupan. Ini mencakup pemahaman tentang nilai-nilai moral, agama, kedisiplinan, tata krama, serta norma-norma sosial. Pembelajaran disekolah bukan hanya tentang akuisisi pengetahuan akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan kemampuan bersosialisasi yang membantu individu menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan bermanfaat. Ini menciptakan landasan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan individu, serta kontribusi positif mereka terhadap masyarakat dan negara. Nilai-nilai seperti toleransi dan saling menghargai menjadi landasan utama yang diajarkan kepada seluruh komunitas di sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga tenaga administrasi.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum Karangploso, Jawa Timur, dengan peneliti sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap kepala sekolah, wali kelas, dan siswa . Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Validitas data diperkuat melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya data yang subyektif, dengan demikian jalan ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih valid dan dapat dipercaya.
Strategi kepala madrasah dalam mencegah tindakan bullying di MI Miftahul Ulum Karangploso, meliputi: a) Adanya pembiasaan kerja kelompok atau kegiatan bersama di halaman sekolah; b) Sholat Dhuha berjamaah; c) melakukan sosialisasi dan memasang poster anti bullying yang ditempelkan oleh pihak MI. Pelaksanaan pencegahan bullying oleh kepala madrasah di MI Miftahul Ulum Karangploso yakni: (a) penguatan rasa kebersamaan melalui kegiatan kelompok dalam bentuk kegiatan outbond yang dilaksanakan seminggu sekali. (b) Pembiasaan Sholat Dhuha dilakukan setiap hari. Kegiatan tersebut dapat menimbulkan perilaku disiplin dan juga membentuk karakter religius. (c) Sosialisasi anti bulliying di MI Miftahul Ulum Karangploso melalui poster anti bulliying dan parenting yang diadakan setiap satu tahun sekali. Dalam penanganan bullying guru bekerjasama dan berkoordinasi dengan wali murid, dan babinsa. Koordinasi dilakukan dalam satu semester biasanya di awal semester dan akhir semester koordinasi dilakukan untuk memantau perkembangangan perilaku peserta didik.
Kelebihan strategi kepala madrasah dalam mencegah tindakan bullying di MI Miftahul Ulum Karangploso, meliputi: (1) Siswa terbiasa dengan kedisiplinan toleransi rasa cinta kebersamaan dan saling menyayangi satu sama lain; (2) Siswa bisa memahami karakter teman, saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain; (3) Siswa bisa lebih bersyukur tidak lupa diri; (4) Siswa juga bisa menghargai temannnya sehingga anak anak tidak berbuat semena terhadap temannya; (5) Siswa tidak suka membandingkan temannya satu sama lain dan meredanya ego dari setiap anak tersebut. Kekurangan strategi kepala madrasah dalam mencegah tindakan bullying di MI Miftahul Ulum Karangploso, meliputi: (1) Kurang kompaknya bapak ibu guru dalam melaksanakan kegiatan sebagai bentuk pelaksaaan strategi kepala MI Miftahul Ulum untuk pecegahan tindakan bullying. (2) Kurang tegasnya penanganan pelanggaran aturan anti bullying. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya dapat menindaklanjuti dengan penelitian terkait faktor-faktor lainnya yang mendukung tindakan anti bullying juga perlu dipertimbangkan untuk dijadikan tema penelitian selanjutnya, seperti: disability, kesenjangan ekonomi, gender, dan lain-lain.
Kata Kunci : bulliying, Institusi Pendidikan MI Miftahul Ulum | en_US |