Studi Peningkatan Jalan (Overlay) dengan Metode Bina Marga 2017 pada Ruas Jalan Waiha-Wainyapu Kabupaten Sumba Barat Daya
Abstract
Jalan Waiha-Wainyapu merupakan jalan kolektor yang menghubungkan Kecamatan Kodi Balaghar dengan Kecamatan Kodi Bangedo. Meningkatnya volume lalu lintas setiap tahunnya menyebabkan kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan parah, berupa jalan berlubang, pengelupasan lapisan, pelepasan butir, dan retak. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan terganggunya kenyamanan pengendara yang melewati jalan tersebut. Maka dari itu, diperlukan perencanaan tebal lapis perkerasan jalan raya pada jalan tersebut agar dapat mengoptimalkan fungsi jalan karena kondisi permukaan jalan yang baik adalah kondisi jalan yang yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara yang melintasi jalan tersebut.
Data yang diperlukan pada peningkatan jalan ini adalah Data Kerusakan Jalan, Data LHR, Data Lendutan, Data CBR, dan Data AHSP 2024. Metode yang digunakan dalam peningkatan jalan ini adalah Metode Bina Marga 2017 dengan lapis perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Hasil perhitungan LHR dengan umur rencana 20 tahun adalah 1028,61 Kend/Hari. Nilai lendutan balik maksimum setiap segmen diperoleh pada segmen 1 = 0,946 mm, segmen 2 = 0,937 mm, segmen 3 = 0,914 mm, segmen 4 = 0,955 mm, segmen 5 = 0,976 mm. Tebal lapis perkerasan lentur (Flexible Pavement) pada ruas jalan Waiha-Wainyapu Kabupaten Sumba Barat Daya dengan metode Bina Marga 2017 adalah HRS tipis di atas lapis fondasi berbutir dengan nilai HRS WC = 30 mm, HRS Base = 35 mm, LFA Kelas A = 250 mm, dan LFA Kelas B = 125 mm. Dengan Rencana Anggaran Biaya perencanaan tebal lapis perkerasan jalan pada STA 0+000 – STA 10+000 dengan peningkatan jalan dilakukan sepanjang 6 km jalan Waiha-Wainyapu Kabupaten Sumba Barat Daya didapat nilai sebesar Rp. 8.545.117.128,20.
Kata kunci: Bina Marga 2017, Perkerasan Lentur, Tebal Lapis Tambah