Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang (Breakwater) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong di Lamongan merupakan salah satu Pelabuhan yang berperan penting dalam pengelolaan hasil perikanan di Kabupaten Lamongan. Pelabuhan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendaratan ikan tetapi juga sebagai tempat utama transaksi jual beli, mendukung kegiatan ekonomi di bidang perikanan tangkap. Pada tahun 2017, produksi perikanan tangkap di wilayah ini mencapai 73.356 ton, menunjukan potensi besar sumber daya perikanan di laut yang masih dimanfaatkan. PPN Brondong juga membantu nelayan dalam hal perizinan, keamanan, dan transaksi, yang menunjukan peran sentral Pelabuhan ini dalam industri perikanan. Aktivitas manusia dan Pembangunan di daerah Pantai, seperti di PPN Brondong, dapat menyebabkan erosi dan sedimentasi Pantai, yang berdampak negative pada fasilitas dan struktur di wilayah tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan Pembangunan bangunan pelindung Pantai seperti pemecah gelombang (Breakwater). Pemecah gelombang (Breakwater) adalah bangunan pelindung perairan dari gangguan gelombang, dengan dua jenis utama breakwater yaitu yang terhubung langsung dengan Pantai (sambung Pantai) dan yang terletak jauh di lepas Pantai. Jenis sambung Pantai pada umumnya digunakan untuk melindungi Pelabuhan, sedangkan jenis lepas Pantai lebih banyak diterapkan untuk melindungi garis Pantai dari erosi akibat gelombang. Breakwater terdiri dari tipe sisi miring, sisi tegak, dan campuran, dengan beberapa jenis batu pelindung seperti tetrapod, A-jack. Breakwater tidak hanya melindungi Pelabuhan tetapi juga menjaga kestabilan struktur Pantai. Alternatif desain breakwater yang menggunakan material BPPT-lock menunjukan hasil yang menjanjikan dibandingkan dengan material lain seperti tetrapod. BPPT-Lock memiliki koefisien stabilitas hidraulik yang lebih tinggi, yang berarti lebih unggul dalam menahan kekuatan gelombang laut. Selain itu, BPPT-Lock juga lebih ekonomis dan mudah diproduksi menjadikan pilihan yang efisien untuk pengembangan infrastruktur pelindung Pantai di PPN Brondong. Berdasarkan hasil analisis, Tinggi gelombang di laut dalam sesuai analisis hindcasting dan peramalan gelombang periode ulang 50 tahun didapatkan H10 yaitu 3.482 m. sedangkan tinggi gelombang rencana yang akan bekerja pada bangunan pemecah gelombang didapatkan sebesar 0.343 m. Kedalaman gelombang pecah dari hasil Analisa yang di peroleh adalah 3.1 m. Besar gaya yang diberikan oleh hasil pemecah gelombang (Breakwater) adalah 591.495 N/m. Dimensi breakwater yang sesuai berdasarkan hasil analisis adalah (1). Bagian tepi Pelabuhan dengan lebar 43 meter, tinggi 5,5 meter, Panjang 50 meter, dan lebar puncak 3,22 meter. (2). Bagian Tengah Pelabuhan dengan lebar 39,88 meter, tinggi 5,5 meter, Panjang 160 meter, dan lebar puncak 3,22 meter. Volume dan berat tiap material yang dibutuhkan dalam pemecah gelombang (Breakwater) yang dihitung dengan metode hudson memiliki diameter 1,57 m dan berat sebesar 9,35 ton.

Kata Kunci: Pelabuhan, Pemecah Gelombang, Bangunan Pelindung Pantai