Pengaruh Variasi Daya Gelombang Mikro terhadap Produksi Pirolisis Biomassa Tempurung Kelapa dengan Katalis Zeolit
Abstract
Kehidupan masyarakat Indonesia sangat bergantung pada konsumsi bahan bakar fosil untuk transportasi dan industri, sementara cadangan bahan bakar fosil semakin menipis dan berpotensi habis. Sebagai alternatif, biomassa, seperti tempurung kelapa, dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar yang berkelanjutan. Salah satu cara untuk mengubah biomassa menjadi bahan bakar terbarukan adalah melalui proses pirolisis dengan bantuan gelombang mikro. Pirolisis adalah proses dekomposisi termal biomassa tanpa kehadiran gas O₂ dalam reaktor, menghasilkan produk berupa minyak, arang, dan gas yang tidak terkondensasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi daya gelombang mikro terhadap hasil produksi pirolisis. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan campuran tempurung kelapa dan zeolit seberat 50 gram. Variasi daya gelombang mikro yang digunakan adalah 400, 600, dan 800watt, dengan waktu pirolisis 30 menit. Proses pirolisis dilaksanakan dengan bantuan pompa vakum untuk menghilangkan kandungan gas O₂. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi minyak dan gas meningkat seiring dengan naiknya variasi daya, sementara produksi arang menurun. Daya gelombang mikro yang paling efektif untuk menghasilkan minyak adalah 800 watt, dengan rendemen minyak sebesar 29,54%. Hal ini disebabkan oleh semakin besar daya, yang menghasilkan frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi. Getaran ini memengaruhi kecepatan pergerakan molekul dalam biomassa, menghasilkan panas yang lebih intensif, dan mempercepat ekstraksi minyak.
Kata kunci: Pirolisis gelombang mikro, tempurung kelapa, zeolit, produksi pirolisis, biomassa, energi terbarukan.