Analisis Perawatan Alat Cetak Beton dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Abstract
Di dalam dunia industri, produk merupakan suatu hasil utama dari proses produksi. Agar proses produksi dapat terus berjalan maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan (maintenance) terhadap peralatan dan mesin-mesin produksi. Maintenance ini bertujuan untuk meminimalisir dan mengatasi kerusakan pada mesin. PT Wijaya Karya Beton bergerak dalam perusahaan manufaktur yang memproduksi macam-macam beton seperti: Tiang Pancang (TP), Tiang Listrik (TL), Bantalan Jalur Rel (BJR). Proses pembuatan beton di PT Wijaya Karya Beton dilakukan dengan menggunakan metode cetakan. Permasalahan yang terjadi di PT Wijaya Karya Beton yaitu belum ada preventive maintenance dan perbaikan hanya mengandalkan corrective maintenance. Penulis menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai acuan untuk penjadwalan maintenance pada alat cetak dan FMEA digunakan untuk menentukan hasil konsekuensi dari kegagalan sistem. Hasil analisa metode OEE didapatkan hasil kinerja alat cetak belum sesuai dengan standar OEE. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan perhitungan nilai OEE 66%. dan setelah di analisa menggunakan metode FMEA diperoleh nilai perkalian dari SOD maka selanjutnya yaitu menentukan nilai RPN. RPN pertama dengan nilai 144 visual dalam berkarat ,Bibir cetakan aus dengan nilai RPN 112,Motor spinning tidak bisa menyala dengan nilai RPN 108,Baut pengancing yang tidak layak dengan nilai RPN 100,Pen cetakan rusak dengan niali RPN 96,Sirip cetakan retak dengan nilai RPN 90,Roll sering aus dengan nilai RPN 84,dan yang kedelapan yaitu baut sambung dengan nilai RPN 75.
Kata Kunci : Maintenance, Alat cetak, OEE, FMEA, RPN