Show simple item record

dc.contributor.authorLiyana, Nur
dc.date.accessioned2020-12-22T01:56:41Z
dc.date.available2020-12-22T01:56:41Z
dc.date.issued2020-06-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1104
dc.description.abstractMelihat figur pemimpin bangsa Indonesia ini sangatlah miris. Banyak pemimpin yang tidak memperhatikan kondisi masyarakat secara menyeluruh. Mereka seperti bersikap acuh tak acuh dengan situasi yang mengkhatirkan masyarakat.Tanggungjawab atas kepemimpinan mereka terhadap masyarakat perlu dipertanyakan. Seorang pemimpin harus mempunyai karakter kepemimpinan yang dapat mengayomi masyarakat dan dapat mempengaruhi untuk mengikuti apa yang diinginkan. Karakter ini dapat dibentuk dari sejak dini sebagai pembiasaan untuk memimpin dirinya sendiri, kemudian dapat memimpin orang lain. Berdasarkan observasi peneliti di MTs Raudlatul Ulum, terdapat beberapa siswa yang kurang percaya diri, tidak bertanggungjawab dengan perintah guru, tidak berperilaku sopan, kurang perhatian sesama teman dan acuh tak acuh dengan lingkungan. Sikap siswa dengan teman sejawatnya tidak menunjukkan interaksi sosial yang harmonis sehingga tidak terdapat sikap sosial yang baik. Ada beberapa siswa yang tidak semangat ikut kegiatan termasuk kegiatan tahlilan dan ada siswa yang ditunjuk memimpin tahlil, ia tidak melaksanakan perintah guru. Hal ini menunjukkan kurangnya karakter kepemimpinan siswa terutama tidak bisa bertanggungjawab. Dari latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan masalah yakni tentang implementasi budaya tahlilan di MTs Raudlatul Ulum, bagaimana membentuk karakter kepemimpinan siswa melalui budaya tahlilan dan nilai-nilai positif dan kelemahan dari budaya tahlilan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi budaya tahlilan MTs Raudlatul Ulum, pembentukan karakter kepemimpinan siswa dan nilai-nilai positif dan kelemahan dari budaya tahlilan.Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukaan dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian fenemenologi. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian dan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, laporan-laporan dan sebagainya. Dalam penelitian ini, implementasi budaya tahlilan di MTs Raudlatul Ulum dilakukan secara bersama setiap hari jum’at di aula Madrasah. Biasanya tahlilan diawali dengan bertawasul kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW untuk mendo’akan ahli kubur disambungan dengan beberapa surat-surat pendek seperti surat al-ikhlas, al-falaq, an-nas juga dilanjukan dengan sholawat, istighfar dan tasbih dan diakhiri dengan do’a.Dan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa pembentukan karakter kepemimpinan siswa dapat dibentuk, dididik melalui pendidikan, lingkungan yang mendukung dan metode pembiasaan. Dengan diadakan budaya tahlilan setiap hari jum’at maka akan menjadi kebiasaan bagi siswa. Dan dengan dilakukan secara berjamaah akan mempengaruhi jiwa sosial siswa yang saling mempengaruhi serta siswa yang memimpin tahlil dapat bertanggungjawab dengan tugasnya. Nilai-nilai positif dari tahlilan salah satunya adalah meningkatkan keimanan siswa dengan melafadzkan kalimat-kalimat thayyibah yang ada didalam bacaan tahlil. Ada beberapa siswa yang terlihat khusyu’ ketika melakukan budaya tahlillan dan ada pula yang hanya diam karna tidak paham apa yang dilafadzkan karena ada siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Kelemahan dari budaya tahlilan adalah hukumnya masih khilafiyah (perbedaan pendapat) sehingga dapat menggoyahkan pemikiran siswa jika ia tidak mengetahui dasar hukum yang digunakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana langkah kedepan dari MTs Raudlatul Ulum untuk dapat mengembangkan amaliyah-amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaah dan dapat mencetak karakter siswa dengan jiwa kepemimpinan yang bagus serta dapat melakukan inovasi baru agar bisa maju mencapai MTs Raudlatul Ulum yang lebih baik dan lebih unggul.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectBudaya Tahlilanen_US
dc.subjectKarakter Kepemimpinanen_US
dc.titleImplementasi Budaya Tahlilan dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa di MTs Raudlatul Ulum Karangploso Kabupaten Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record