Perbandingan Potensi Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Moringa oleifera Lam.
Abstract
Aditya Firmansyah, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Oktober 2023. Perbandingan Potensi Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Moringa oleifera Lam.
Pembimbing I: Rio Risandiansyah, S.Ked., M.p.,Ph.D, Pembimbing II: Yoni Rina Bintari S. Si, M. Sc.
Pendahuluan: Dengan menurunnya efektivitas antibiotik terhadap bakteri, pencarian alternatif menjadi penting. Salah satu potensi antibakteri berasal dari tanaman herbal, seperti kelor (Moringa oleifera), yang mengandung metabolit sekunder efektif melawan S. aureus dan E. coli. Proses ekstraksi dan fraksinasi diperlukan untuk memisahkan senyawa aktif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fraksi N-heksana, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun kelor, serta menilai potensinya dalam menghambat pertumbuhan S. aureus dan E. coli.
Metode: Penelitian ini adalah experimental laboratory in vitro. Daun kelor dimaserasi dengan etanol 96% lalu difraksinasi dengan ekstrak cair-cair menggunakan n-heksana, etil asetat, dan air. Masing-masing fraksi diuji fitokimia. Pengujian antibakteri menggunakan metode kirby-bauer, dengan melihat diameter zona hambat di sekitar kertas cakram. Data dianalisa dengan Independent T-Test dan p<0,05 dianggap signifikan.
Hasil: Hasil uji ZOI pada bakteri S. aureus hasil fraksi N-heksana (9,8±1,41mm) memiliki zona hambat lebih besar dibanding fraksi lain, fraksi etil asetat (3,78±4,16mm) dan fraksi air (0,00 ± 0,00mm), dan ekstrak etanol (6,55±2,92mm). Adapun pengujian pada bakteri E. coli didapatkan zona hambat pada ekstrak etanol daun kelor sebesar 7,82±0,84mm dan pada ketiga fraksi tidak didapatkan adanya zona hambat.
Kesimpulan: Potensi antibakteri fraksi n-heksana M. oleifera lebih baik dibandingkan fraksi lain terhadap S. aureus sedangkan ekstrak etanol memiliki kemampuan sebagai antibakteri pada bakteri E. coli.
Kata Kunci: Moringa oleifera Lam., Ekstrak Etanol, Fraksinasi, Fitokimia, Zona hambat