Show simple item record

dc.contributor.authorTasya, Kamilah Imron
dc.date.accessioned2025-03-15T03:32:38Z
dc.date.available2025-03-15T03:32:38Z
dc.date.issued2023-11-28
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/11304
dc.description.abstractPendahuluan : Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat penumpukan berbagai macam sampah yang dapat terjadi bioakumulasi dari logam berat seperti kadmium di tanah yang dapat menginduksi mutasi bakteri seperti Enterobacter sp. Enterobacter sp secara alami terdapat dalam saluran tanah, air, tumbuhan, usus manusia dan hewan, serta umum dalam makana. Enterobacter sp dapat menyebabkan infeksi baik di manusia maupun hewan. Hal ini diduga akan berpengaruh terhadap sensitifitas antibiotik Cefazolin dan Gentamisin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kontaminasi kadmium terhadap tingkat sensitifitas Enterobacter sp yang diisolasi dari tanah TPA Supit Urang Kota Malang menggunakan antibiotik Cefazolin dan Gentamisin. Metode : Penelitian ini merupakan studi eksperimental In vitro. Pengambilan sampel tanah berasal dari TPA Supit Urang Kota Malang di lokasi penumpukan sampah (T1) dan di luar TPA (T2). Uji Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) adalah metode untuk melihat kadar kadmium di tanah. TPC (Total Plate Count) dijalankan guna memahami banyaknya Enterobacter sp dari T1 dan T2 dengan media Chromagar. Isolasi Enterobacter sp yang tahan terhadap kadmium dilakukan dengan supplementasi Chromagar dengan penambahan KadmiumCl2 sebesar 200 ppm. Enterobacter sp terisolasi dijalankan pengujian sensitifitas antibiotik melalui metode Kirby-Bauer terhadap Cefazolin dan Gentamisin. Analisa statistik dijalankan memakai Uji Independent T-Test dan Kruskall-Wallis (p<0,05). Hasil : Kadar kadmium di T1 menunjukkan jumlah lebih besar sebanyak 0,55 ± 0,02 ppm dibandingkan T2 sebesar 0 ppm. Total Plate Count (TPC) di T1 dan T2 menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah Enterobacter sp. Sebesar 76% - 84% Enterobacter sp yang terisolasi dari T1-T2 menggunakan media tersupplementasi kadmium mengalami resistensi terhadap cefazolin. Sedangkan Enterobacter sp yang terisolasi dari T1-T2 menggunakan media tersupplementasi kadmium masih sensitiv terhadap gentamisin. Simpulan: 76% Enterobacter sp yang terisolasi dari T1 memiliki tingkat resistensi terhadap Cefazolin, namun tidak terjadi Cross sensitivity trerhadap Gentamisin. Kata Kunci: TPA, Kadmium, Enterobacter sp, Cefazolin, Gentamisinen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTPAen_US
dc.subjectKadmiumen_US
dc.subjectEnterobacter spen_US
dc.subjectCefazolinen_US
dc.subjectGentamisinen_US
dc.titlePengaruh Kontaminasi Kadar Kadmium di Tanah Tpa Supit Urang Terhadap Peningkatan Resistensi Enterobacter Sp Pada Cefazolin dan Gentamisinen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record