Perbandingan Pembentukan Biofilm Oleh Pseudomonas Aeruginosa Pada Bahan Kateter Yang Berbeda
Abstract
Pendahuluan: Infeksi saluran kemih terkait pemasangan kateter atau sering disebut sebagai Catheter – Assosiated Urinary Tract Infection (CAUTI) seringnya disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Biofilm merupakan factor utama pada patogenesis CAUTI. Pada proses pembentukan biofilm dapat dipengaruhi oleh berbagai bahan kateter yang digunakan, namun penelitian mengenai hal ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pembentukan biofilm oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa pada bahan kateter yang berbeda.
Metode: Penelitian in-vitro eksperimental laboratoris dilakukan pada kelompok bahan kateter silikon (n=3), kelompok bahan lateks (n=3) dan kelompok bahan PVC (=3) yang direndam dalam media inokulum bakteri Pseudomonas aeruginosa selama tiga hari pada suhu 37oC. Evaluasi biofilm oleh bakteri dilakukan dengan menghitung jumlah sel viable menggumakan metode Total Plate Count (TPC). Matriks ekstrasel biofilm diwarnai dengan Crystal Violet (CV) dan diukur serapan warna ungu dengan alat spektofotometer pada panjang gelombamh 535 nm. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan kateter yang tidak diinokulasi dan dikonversikan menjadi nilai Biofilm Biomass Unit (BBU) yang merupakan angka hasil absorbansi dibagi 0,1. Analisis statistik dilakukan menggunakan ANOVA One Way (p<0.05) lalu dilanjutkan dengan Post-Hoc Test (LSD).
Hasil: Hasil jumlah koloni pada bahan kateter lateks, silikon dan PVC 6,81 ± 0,54, 6,22 ± 0,22 dan 6,20 ± 0,22 Log CFU/ml (p=0,002) dan hasil absorbansi CV pada lateks, silikon dan PVC 0,7 ± 0,5, 0,29 ± 0,18 dan 0,8 ± 0,2 Log CFU/ml (p=0,017). Hal ini menunjukan pada kateter lateks lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan silikon dan PVC dan berdasarkan nilai selisih nilai Biofilm Biomass Unit (BBU) menunjukkan bahwa lateks dan PVC memiliki nilai BBU lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan silikon yang dikarenakan pada kateter berbahan lateks memiliki permukaan yang lebih kasar dan berpori.
Kesimpulan: Bahan lateks lebih banyak terbentuk koloni bakteri Pseudomonas aeruginosa tetapi berdasarkan uji absorbansi CV jumlah biofilm antara lateks dan PVC tidak signifikan.