Optimasi Manajemen Waktu Proyek Menggunakan Metode CPM Dan PERT Pada Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Rumah Sakit Birrul Walidain Kabupaten Lamongan
Abstract
Dalam membangun gedung bertingkat, semua aspek harus diperhatikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Salah satu prasarana yang harus
disediakan untuk menunjang secara penuh fasilitas kesehatan khusus masyarakat
adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada perorangan baik rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Untuk membantu mencapai aspek tersebut
diperlukan pembangunan pelayanan publik. Salah satu bagian terpenting suatu proyek
konstruksi bangunan adalah menganalisis sistem manajemen konstruksi yang baik,
khususnya keberhasilan pembangunan proyek konstruksi tepat waktu dan sesuai
anggaran. Sistem manajemen konstruksi merupakan salah satu prioritas untuk
mengatur pelaksanaan proyek konstruksi secara efektif dan efisien.
Melihat kondisi tersebut studi ini bertujuan untuk mengoptimasi aktivitas
pekerjaan yang mengalami keterlambatan progress sebesar 45,56% pada pekerjaan
struktur Rumah Sakit Birrul Walidain Kabupaten Lamongan. Melakukan kegiatan
pengoptimalan aktivitas pekerjaan dapat mempercepat keberhasilan proyek sesuai
waktu yang ditentukan. Perhitungan analisa percepatan menggunakan metode CPM
(Critical Path Methode) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Metode CPM dan PERT adalah metode berdasarkan jaringan yang menggunakan
keseimbangan biaya – waktu linear. Setiap kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari
waktu normalnya dengan cara memintas kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu.
Dengan demikian, jika waktu penyelesaian proyek tidak memuaskan, beberapa
kegiatan dapat dipintas untuk dapat menyelesaikan proyek dengan waktu yang lebih
sedikit. Perhitungan percepatan dilakukan dengan penguraian aktivitas kritis setiap
pekerjaan dan membuat estimasi waktu minimum dan maksimum di setiap
kegiatannya.
Hasil pekerjaan yang mendapat nilai kritis >0 merupakan kegiatan yang dapat
dilakukan percepatan. Hasil analisa PERT dapat memberikan prosentase dengan nilai
tertinggi keberhasilan pekerjaan yaitu 74,23% pada pekerjaan struktur lantai 3 dengan
estimasi waktu percepatan 36 hari, artinya mendapatkan hasil lebih cepat selama 10
hari. Perbandingan waktu keseluruhan yang didapatkan sesuai time schedule eksisting
proyek menggunakan metode CPM dan PERT adalah selisih 24 hari. Dari hasil
perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode PERT sangat membantu dalam
metode percepatan proyek dengan berakhirnya masa pekerjaan struktur pada 09 Maret
2025. Hasil simulasi yang didapat menggunakan aplikasi Microsoft Project’16
terdapat beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan lebih cepat dengan hasil akurasi
yang lebih besar dengan melakukan penambahan kode yang dapat mempermudah
monitoring pekerjaan percepatan yang lebih efisien. Dari hasil tersebut, angka
percepatan yang dihasilkan mendapat selisih 38 hari lebih cepat dari pada time
schedule eksisting proyek, metode CPM dan PERT. Simulasi ini dilakukan agar dapat
memenuhi kriteria pekerjaan dan dapat digunakan sebagai media untuk mempermudah
manajemen kerja di lapangan.
Kata kunci: Keterlambatan Proyek, Metode Percepatan Penjadwalan, CPM dan PERT