Pengaruh Orientasi Atau Tata Letak Serat Ampas Tebu (Bagasse) Dengan Matriks Epoxy Terhadap Kekuatan Tarik Komposit
Abstract
Ampas tebu atau serat dari ampas tebu merupakan salah satu jenis serat alam yang paling melimpah di Indonesia. Dalam industri pengolahan tebu, jumlah ampas tebu yang dihasilkan dapat mencapai 90% dari total tebu yang diolah. Selama ini ampas tebu umumnya digunakan sebagai pakan ternak, pupuk organik, bahan bakar boiler, dan bahan pembuatan papan partikel. Biasanya, proses alkalisasi dilakukan dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH. Selain itu, diharapkan permukaan serat dapat diperbaiki sehingga kekuatan antarmuka antara serat dan matriks meningkat. Meskipun alkalisasi dengan menggunakan basa kuat ini dianggap sebagai metode yang murah untuk memisahkan lignin dari selulosa, namun kerugiannya adalah dapat merusak atau mengurangi kekuatan serat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana orientasi serat ampas tebu dan matriks epoksi mempengaruhi kekuatan tarik komposit, serta bagaimana konsentrasi NaOH mempengaruhi kekuatan tarik komposit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit serat ampas tebu yang direndam dalam NaOH pada konsentrasi 5% dan 10% dengan variasi orientasi serat dan alkalisasi NaOH menunjukkan bahswa semakin besar volume serat ampas tebu dan matriksnya, maka semakin besar pula kuat tarik yang dihasilkan. Pada pengujian tarik komposit, orientasi serat searah cenderung menunjukkan kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan orientasi acak.