Show simple item record

dc.contributor.authorAnjani, Risma
dc.date.accessioned2021-01-02T02:10:38Z
dc.date.available2021-01-02T02:10:38Z
dc.date.issued2020-08-03
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1231
dc.description.abstractDalam dunia pendidikan abad ke-21 setiap guru dituntut untuk membuat soal ujian akhir dengan tingkatan berpikir tingkat tinggi. Tingkatan berpikir dalam dunia pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu tingkatan berpikir rendah (LOTS) dan tingkatan berpikir tinggi (HOTS). Tingkatan berpikir tinggi termasuk dalam tingkatan berpikir kritis, sedangkan tingkatan berpikir rendah termasuk dalam teingkatan berpikir mengingat dan memahami. Yang dimaksud denga tingkatan berpikir tinggi atau (Higher Order Thinking Skill) merupakan cara berpikir yang lebih tinggi dari pada menghafalkan fakta, megemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur. Higher Order Thinking Skill (HOTS) juga disebut kemampuan berpikir strategis yang merupakan kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, menganalisa argumen, negosiasi isu atau membuat prediksi. Yang termasuk dalam HOTS (Higher Order Thinking Skill) yaitu tingkatan C4 (menganalisis), C5 (mengaplikasi) dan C6 (mencipta/membuat). Sedangkan yang dimaksud dengan tingkatan berpikir rendah atau (Lower Order Thinking Skills) merupakan ketrampilan berpikir tingkat rendah dimana tingkatan berpikir siswa hanya sebatas mengingat/memahami. Tingkatan kognitif berpikir tingat rendah (Lower Order Thinking Skills) memiliki tiga indikator yaitu: mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Lower Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir mengenai ketrampilan reseptif. Fokus dalam penelitian ini ada 2 yaitu: tingkatan berpikir dalam soal-soal ujian akhir semester yang dijabarkan dalam (1). Tingkatan berpikir tinggi (HOTS) (2). Tingkatan berpikir rendah (LOTS). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkatan berpikir tinggi (Higher Order Thinking Skill) dan mendeskripsikan tingkatan berpikir rendah (Lower Order Thinking Skills). Latar tempat dari penelitian ini yaitu di MTSN Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif evaluatif. Dimana peneliti bermaksud untuk mengumpulkan data tentang implementasi kebijakan. Subjek dalam penelitian ini yaitu soal-soal ujian akhir semester 1&2 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII di MTSN Batu. Data yang dihasilkan berupa soal-soal ujian akhir semester dan analisis datanya menggunakan studi dokumentasi dimana pengumpulam data yang dilakukan secara tidak langsung dengan cara mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data atau informasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan isntrumen human instrumen, maksud dari human instrumen yaitu peneliti sendirilah yang menjadi isntrumen dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil dari konteks penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa soal-soal ujian akhir semster 1 di MTSN Batu termasuk dalam tingkatan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sering disebut dengan berpikir kritis atau sering disebut dengan Higher Order Thinking Skill karena hasil analisis nya sebagian besar butir soal termasuk dalam C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (membuat/mencipta). sedangkan soal ujian akhir semster 2 masih termasuk dalam soal berpikir tingkat remdah karena analisis yang dihasilkan 55% masih berada pada tahap tingkatan berpikit tingkat rendah (LOTS), yaitu masih berada pada tahap C1 (mengingat), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasi).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTingkatan Berpikiren_US
dc.subjectHOTSen_US
dc.subjectLOTSen_US
dc.titleTingkatan Berpikir dalam Soal-Soal Ujian Akhir Semester Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII di MTSN Batuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record