dc.description.abstract | Dalam dunia pendidikan abad ke-21 setiap guru dituntut untuk membuat soal ujian
akhir dengan tingkatan berpikir tingkat tinggi. Tingkatan berpikir dalam dunia pendidikan
dibagi menjadi dua, yaitu tingkatan berpikir rendah (LOTS) dan tingkatan berpikir tinggi
(HOTS). Tingkatan berpikir tinggi termasuk dalam tingkatan berpikir kritis, sedangkan
tingkatan berpikir rendah termasuk dalam teingkatan berpikir mengingat dan memahami.
Yang dimaksud denga tingkatan berpikir tinggi atau (Higher Order Thinking Skill)
merupakan cara berpikir yang lebih tinggi dari pada menghafalkan fakta, megemukakan
fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
juga disebut kemampuan berpikir strategis yang merupakan kemampuan menggunakan
informasi untuk menyelesaikan masalah, menganalisa argumen, negosiasi isu atau membuat
prediksi. Yang termasuk dalam HOTS (Higher Order Thinking Skill) yaitu tingkatan C4
(menganalisis), C5 (mengaplikasi) dan C6 (mencipta/membuat).
Sedangkan yang dimaksud dengan tingkatan berpikir rendah atau (Lower Order
Thinking Skills) merupakan ketrampilan berpikir tingkat rendah dimana tingkatan berpikir
siswa hanya sebatas mengingat/memahami. Tingkatan kognitif berpikir tingat rendah (Lower
Order Thinking Skills) memiliki tiga indikator yaitu: mengingat (C1), memahami (C2), dan
menerapkan (C3). Lower Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir mengenai
ketrampilan reseptif.
Fokus dalam penelitian ini ada 2 yaitu: tingkatan berpikir dalam soal-soal ujian akhir
semester yang dijabarkan dalam (1). Tingkatan berpikir tinggi (HOTS) (2). Tingkatan
berpikir rendah (LOTS). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkatan berpikir
tinggi (Higher Order Thinking Skill) dan mendeskripsikan tingkatan berpikir rendah (Lower
Order Thinking Skills). Latar tempat dari penelitian ini yaitu di MTSN Batu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif evaluatif. Dimana peneliti bermaksud
untuk mengumpulkan data tentang implementasi kebijakan. Subjek dalam penelitian ini yaitu
soal-soal ujian akhir semester 1&2 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII di MTSN Batu.
Data yang dihasilkan berupa soal-soal ujian akhir semester dan analisis datanya
menggunakan studi dokumentasi dimana pengumpulam data yang dilakukan secara tidak
langsung dengan cara mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data
atau informasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan isntrumen
human instrumen, maksud dari human instrumen yaitu peneliti sendirilah yang menjadi
isntrumen dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil dari konteks penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa soal-soal
ujian akhir semster 1 di MTSN Batu termasuk dalam tingkatan berpikir tingkat tinggi
(HOTS) sering disebut dengan berpikir kritis atau sering disebut dengan Higher Order
Thinking Skill karena hasil analisis nya sebagian besar butir soal termasuk dalam C4
(menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (membuat/mencipta). sedangkan soal ujian akhir
semster 2 masih termasuk dalam soal berpikir tingkat remdah karena analisis yang dihasilkan
55% masih berada pada tahap tingkatan berpikit tingkat rendah (LOTS), yaitu masih berada
pada tahap C1 (mengingat), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasi). | en_US |