Show simple item record

dc.contributor.authorDai, Khairul Lizam
dc.date.accessioned2021-01-02T02:12:27Z
dc.date.available2021-01-02T02:12:27Z
dc.date.issued2020-09-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1233
dc.description.abstractPendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) memiliki komplikasi berupa diabetic nephropathy (DN) yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat, ureum, dan kreatinin serum. Kendali gluokosa berperan pada progresifitas komplikasi DM termasuk DN. Di Malang raya, DMT2 merupakan penyakit terbanyak keempat. Namun, penelitian tentang hubungan kadar glukosa dengan kadar asam urat, ureum, dan kreatinin serum belum pernah dilakukan di Malang raya sehingga perlu dilakukan penelitian ini. Metode: Studi analitic observational dilakukan secara cross sectional dengan responden penderita DMT2 tanpa komplikasi berumur >40 tahun di Malang raya yang dibagi menjadi kelompok glukosa terkendali (GT) dan glukosa tidak terkendali (GTT) berdasarkan hasil pemeriksaan glukosa darah dan HbA1c. Kadar asam urat, ureum, dan kreatinin serum diukur dengan metode spektrofotometri. Data dianalisa menggunakan independent t-test dan korelasi spearman dengan nilai signifkansi p<0,05. Hasil: Penentuan kelompok GT dan GTT dilakukan melalui berbagai proses dan didapatkan perbedaan signifikan kadar gula darah acak (p=0,05), gula darah puasa (p=0,007), glukosa serum (p=0,040), dan HbA1c (p=0,000) antara kelompok GT dan GTT. Pada kelompok GT didapatkan rerata dan standar deviasi asam urat (6,06 ± 1,87), ureum (37 ± 21,38), dan kreatinin (1,25 ± 1,26) sedangkan pada kelompok GTT didapatkan kadar asam urat (5,36 ± 4,54), ureum (25,40 ± 6,70), dan kreatinin (0,78 ± 0,24) dengan perbedaan signfikan semuanya. Terdapat hubungan sedang tidak searah pada kadar HbA1c terhadap kadar asam urat (r=-0,447, p=0,006), ureum (r=-0,459, p=005), dan kreatinin (r=-0,433, p=0,008), sementara hubungan kuat tidak searah didapatkan pada GDP terhadap asam urat (r=-0,706, p=0,010) dan kreatinin (r=-0,629, p=0,028), dan hubungan sedang tidak searah didapatkan pada GDA terhadap asam urat (r=-0,404, p=0,010). Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kadar glukosa darah maka semakin rendah kadar asam urat, ureum, dan kreatinin darah. Kesimpulan: Kadar glukosa berhubungan dengan perubahan kadar asam urat, ureum, dan kreatinin serum penderita DMT2 di Malang raya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKendali Glukosaen_US
dc.subjectAsam Uraten_US
dc.subjectUreumen_US
dc.subjectKreatininen_US
dc.subjectNefropati Diabetiken_US
dc.subjectGlucose Controlen_US
dc.subjectDiabetic Nephropathyen_US
dc.subjectCreatinineen_US
dc.subjectUreaen_US
dc.subjectUric Aciden_US
dc.titleHubungan Kadar Glukosa Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat, Ureum, dan Kreatinin Serum Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Malang Rayaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record