Hubungan Kadar Glukosa Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat, Ureum, dan Kreatinin Serum Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Malang Raya
Abstract
Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) memiliki komplikasi berupa
diabetic nephropathy (DN) yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat,
ureum, dan kreatinin serum. Kendali gluokosa berperan pada progresifitas
komplikasi DM termasuk DN. Di Malang raya, DMT2 merupakan penyakit
terbanyak keempat. Namun, penelitian tentang hubungan kadar glukosa dengan
kadar asam urat, ureum, dan kreatinin serum belum pernah dilakukan di Malang
raya sehingga perlu dilakukan penelitian ini.
Metode: Studi analitic observational dilakukan secara cross sectional dengan
responden penderita DMT2 tanpa komplikasi berumur >40 tahun di Malang raya
yang dibagi menjadi kelompok glukosa terkendali (GT) dan glukosa tidak
terkendali (GTT) berdasarkan hasil pemeriksaan glukosa darah dan HbA1c. Kadar
asam urat, ureum, dan kreatinin serum diukur dengan metode spektrofotometri.
Data dianalisa menggunakan independent t-test dan korelasi spearman dengan nilai
signifkansi p<0,05.
Hasil: Penentuan kelompok GT dan GTT dilakukan melalui berbagai proses dan
didapatkan perbedaan signifikan kadar gula darah acak (p=0,05), gula darah puasa
(p=0,007), glukosa serum (p=0,040), dan HbA1c (p=0,000) antara kelompok GT
dan GTT. Pada kelompok GT didapatkan rerata dan standar deviasi asam urat (6,06
± 1,87), ureum (37 ± 21,38), dan kreatinin (1,25 ± 1,26) sedangkan pada kelompok
GTT didapatkan kadar asam urat (5,36 ± 4,54), ureum (25,40 ± 6,70), dan kreatinin
(0,78 ± 0,24) dengan perbedaan signfikan semuanya. Terdapat hubungan sedang
tidak searah pada kadar HbA1c terhadap kadar asam urat (r=-0,447, p=0,006),
ureum (r=-0,459, p=005), dan kreatinin (r=-0,433, p=0,008), sementara hubungan
kuat tidak searah didapatkan pada GDP terhadap asam urat (r=-0,706, p=0,010) dan
kreatinin (r=-0,629, p=0,028), dan hubungan sedang tidak searah didapatkan pada
GDA terhadap asam urat (r=-0,404, p=0,010). Hal ini menunjukan bahwa semakin
tinggi kadar glukosa darah maka semakin rendah kadar asam urat, ureum, dan
kreatinin darah.
Kesimpulan: Kadar glukosa berhubungan dengan perubahan kadar asam urat,
ureum, dan kreatinin serum penderita DMT2 di Malang raya.