Efek Penambahan Fraksi Polar Ekstrak Metanolik (Phyllanthus niruri L) pada Amoksisilin atau Kloramfenikol Terhadap Daya Hambat pada S.Aureus atau E.Coli
Abstract
Pendahuluan: Penyakit infeksi masih merupakan salah satu permasalahan kesehatan terbanyak di Indonesia .
Penggunaan antibiotik menignkatakn risiko resistensi pada bakteri. Salah satu yang dianggap baik untuk
mengurangi resistensi obat adalah mengkombinasikan tanaman herbal dengan antibiotik. Meniran (Phyllanthus
niruri L.) merupakan tanaman obat yang berpotensi menjadi adjuvan antibiotik dalam membunuh S.aureus dan
E.coli karena memiliki berbagai senyawa, sehingga memiliki hasil berbeda ketika dikombinasikan dengan
antibiotik. Diperlukan penelitian lanjutan tentang kombinasi fraksi P.niruri linn dengan antibiotik Amoxicillin
dan Chloramphenicol dalam membunuh S.aureus dan E.coli
Metode: Penelitian eksperimental in vitro menggunakan larutan antibiotik amoxicillin dan cloramphenicol. Uji
Zona Inhibisi (ZOI) menggunakan metode Kirby-Bauer. Efek interaksinya dihitung berdasarkan metode AmeriZiaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Uji fitokimia menggunakan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) dengan reagen FeCl3, dragendorff, dan formaldehyde.
Hasil:Fraksi 36 meniran kombinasi dengan amoxicillin terhadap Staphylococcus aureus memiliki efek sinergis
dimana didapatkan hasil 12.33±1.15, sedangkan fraksi 33 memiliki interaksi potensiasi. Fraksi 35 dan 36 herbal
dikombinasikan dengan chloramphenicol terhadap S.aureus memiliki interaksi sinergis dengan hasil
pengihitungan yaitu 17±2.64 dan 18±0.
Kesimpulan: Herbal meniran berpotensi digunakan sebagai adjuvan antibiotik amoxicillin dan cloramphenicol
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dikarenakan ditemukan hasil sinergis pada beberapa fraksi yang
diujikan