dc.description.abstract | Seiring berjalannya waktu penggunaan smartphone dikalangan pelajar
khususnya tingkat SMP terjadi penyalahgunaan. Hal tersebut dapat dilihat dari
penggunaan smartphone yang lebih banyak digunakan untuk bermain game,
bahkan tidak jarang mengakses situs maupun website yang negatif. Akibatnya
terjadi penurunan kualitas akhlak dikalangan peserta didik SMP. Sehingga tidak
mengherankan apabila pendidikan karakter menjadi isu dan pembahasan yang
urgent untuk segera ditindak lanjuti. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi SMP
NU Bululawang untuk memperkuat karakter religius peserta didik di tengah
perkembangan teknologi dengan adanya program literasi awal pelajaran.
Berdasarkan observasi awal bahwasanya pada saat kegiatan literasi awal
pelajaran peserta didik diinstruksikan untuk membuka buku pedoman literasi,
tetapi peserta didik memanfaatkan waktu itu untuk membuka smartphone dan
digunakan untuk game. Maka dari itu, penguatan karakter religius melalui
kegiatan literasi awal pelajaran harus dilaksanakan secara maksimal. Tujuannya
agar dari awal terbiasa literasi Al-qur’an dapat menjadi kebiasaan peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari untuk mengamalkannya.
Berdasarkan latarbelakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan
masalah, yaitu tentang bagaimana program literasi awal pelajaran peserta didik
SMP NU Bululawang dilakukan, bagaimana keterkaitan antara program literasi
awal pelajaran dengan karakter religius peserta didik dan bagaimana penguatan
karakter religius melalui program literasi awal pelajaran pada peserta didik kelas
VIII B SMP NU Bululawang.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan program
literasi awal pelajaran pada peserta didik SMP NU Bululawang dilakukan,
mendeskripsikan keterkaitan program literasi awal pelajaran dengan karakter
religius peserta didik SMP NU Bululawang dan mendeskripsikan penguatan
karakter religius melalui program literasi awal pelajaran pada peserta didik kelas
VIII B SMP NU Bululawang.
Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan dengan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh secara tertulis maupun
dokumentasi atau foto. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode
observasi yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang
dilakukan secara sistematis, metode wawancara yaitu metode pengumpulan data
dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan
metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa
catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, makalah, dan laporan-laporan.
Hasil temuan penelitian yang diperoleh yaitu intensitas bacaan Al-qur’an lebih
difokuskan pada pembacaan juz amma dan dilaksanakan setiap sebelum memulai
kegiatan pembelajaran. Kegiatan literasi awal pelajaran meliputi pembacaan Alqur’an, do’a sebelum belajar dan sholawat thobibi qolbi dapat membentuk karakter
religius peserta didik secara bertahap. Jika kegiatan ini dilakukan secara rutin maka,
karakter religius tersebut dapat mengarahkan peserta didik menjalani kehidupan
sehari-hari dengan baik.
Kegiatan literasi yang dilakukan SMP NU Bululawang didampingi oleh
Bapak/Ibu guru yang mengajar di awal pelajaran. Setiap peserta didik memiliki buku
atau jurnal literasi yang berisi judul, pengarang, dan amanat dari cerita. Adanya
program literasi awal pelajaran dapat membentuk karakter religius peserta didik
melalui membaca al-qur’an, do’a awal pelajaran, dan sholawat thobibi qolbi.
Program tersebut mampu mengasah akal, jasmani dan hati agar peserta didik
memiliki karakter religius yang kuat.
Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai saran yaitu pengembangan program literasi
awal pelajaran. Sebagai contoh peserta didik dapat menambah bacaan literasi dengan
membaca asmaul husna. Hal ini dapat dipadukan dengan program lain yang terdapat
pada literasi awal pelajaran secara kreatif dan inovatif agar diperoleh hasil yang lebih
baik dan memuaskan | en_US |