dc.description.abstract | Pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat
kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan
hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang
berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga dapat
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. saat ini semakin banyak tokoh
atau pakar yang telah memberikan sumbangsihnya atau kontribusinya terhadap
pembangunan atau pembentukan pendidikan Islam dan segala aspeknya. Jasajasa mereka melalui karya atau pemikirannya tidak sedikit dalam rangka ikut
memberikan perubahan terhadap kondisi manusia Indonesia. Sumbangsihnya ini
sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki dan dikuasainya.
Sehubungan dengan itu lahir dua tokoh besar Islam yang memperhatikan
masalah pendidikan Islam yaitu KH. Tholhah Hasan dan BJ Habibie. Beliau
berdua sebagai cendekiawan muslim Indonesia berupaya mengembangkan
pendidikan Islam. Berdasarkan dasar pemikiran itu, dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pemikiran pendidikan Islam KH. Tholhah Hasan dan
BJ. Habibie yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan islam,
Adapun metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode
deskriptif (decriptive method), yakni memaparkan secara jelas beberapa
permasalahan yang diungkap melalui pendekatan pustaka. atau menggali datadata yang bersumber dari bahan bacaan,dan berbagai literatur yang mengupas
masalah pendidikan Islam dan perjalanan karir KH. Tholhah Hasan dan BJ.
Habibie
Pemikiran KH. Tholhah Hasan tentang pendidikan islam tidak hanya
terbatas pada lebel Islam atau lembaga keislaman seperti Pondok Pesantren
atau Madrasah, juga tidak terbatas pada pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam,
seperti tauhid, tafsir hadits, fiqih, dan tasawwuf.
Pendidikan Islam mencakup semua aktifitas, visi, misi, institusi, kurikulum,
metodologi, proses belajar mengajar, sumber daya manusia kependidikan,
VI
lingkungan pendidikan, yang disemangati dan bersumber pada ajaran dan nilainilai Islam.
Sedangkan BJ. Habibie memiki pemikiran Pendidikan Islam didasarkan
pada paradigma wahyu yang dilegitimasi oleh sejumlah pesan normatif,
sedangkan sistem pendidikan Nasional didasrkan pada kerangka “idiologi”
masyarakat indonesia yang mengkristalisasi nilai-nilai kebudayaan luhur sebelum
mereka yang telah tumbuh beberapa waktu sekian lamanya. Hanya saja karena
masyarakat Indonesia pada sisi lain dipandang sebagai masyarakat beragama,
maka nilai-nilai dari kebudayaan luhur yang terpantul pun menggambarkan
kristalisasi keberagamaan masyarakat Indonesia tanpa perlu melupakan IMTAQ
& IPTEK sebagai acuan pendidikan modern yang selalu BJ Habibie gaungkan. | en_US |