Pengaruh Metode Ekstraksi (Dekoktasi, Infudasi, dan Microwave) Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Rumput Laut Gracilaria verrucosa
Abstract
Latar Belakang: Gracilaria verrucosa yang berasal dari perairan laut Ngemboh
Gersik diduga memiliki aktivitas antioksidan. Namun, kadar ant ioksidan akan
berbeda bergantung dari metode ekstraksi. Ekstraksi G. verrucosa dilakukan
dengan berbagai variasi metode. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode
yang paling efektif dalam memperoleh antioksidan dari G verrucosa.
Metode: Penelitian eksperimental di laboratorium menggunakan G. verrucosa yang
dilakukan secara in vitro. Ekstraksi G. verrucosa dilakukan dengan metode
dekoktasi, infudasi, dan microwave. Uji senyawa aktif menggunakan metode
fitokimia. Uji aktivitas antioksidan ekstrak G. verrucosa dengan metode 1,1-difenil2-pikrilhidradrazil (DPPH) yang diukur dengan menggunakan spektrofotometri
UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm. Uji struktur senyawa aktif dilakukan
dengan menggunakan gas chomatography mass (GC-MS). Data dianalisis
menggunakan one way anova dengan least signifikan difference (LSD) hasil
dinyatakan bermakna bila p<0.05.
Hasil: Hasil ekstraksi dekoktasi memiliki nilai rendemen tertinggi 60%. Uji
fitokimia didapatkan senyawa metabolit sekunder meliputi flavonoid, alkaloid dan
terpenoid. Uji one way anova didapatkan (p<0.05) terdapat perbedaan yang
signifikan. Uji aktivitas antioksidan didapatkan Nilai IC50 metode dekoktasi 8,29
ppm, infudasi 21,62 ppm, microwave 10,402 ppm. Uji GC-MS ekstrak G.
verrucosa dengan pelarut air terdeteksi adanya senyawa bezenedyccarboxylic acid,
Octadeceonic Acid, Hexadeceonic Acid.
Kesimpulan: Metode Ekstraksi dekoktasi menghasilkan aktivitas antioksidan
tertinggi dibanding dengan metode infudasi dan microwave. Ekstrak G. verrucosa
memiliki aktivitas penangkapan radikal DPPH dan uji GC-MS ekstrak G. verrucosa
dengan metode dekoktasi menunjukkan adanya senyawa aktif berupa asam
bezenedyccarboxylic.