Potensi Antiadhesi Senyawa Flavonoid Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dalam Berikatan dengan Protein Adhesin GbpA Vibrio cholerae
Abstract
Pendahuluan: Kelopak bunga Rosella memiliki berbagai senyawa aktif yang
berperan sebagai antibakteri. Pada penelitian terbaru ditemukan bahwa kelopak
bunga Rosella memiliki potensi antiadhesi sebagai terapi suportif antibakteri.
Namun secara spesifik belum diketahui senyawa aktif mana yang dapat
digunakan sebagai agen antiadhesi. Oleh sebab itu, perlu penelitian in silico
mengenai senyawa aktif kelopak bunga Rosella sebagai agen antiadhesi.
Metode: Penambatan senyawa aktif flavonoid kelopak bunga Rosella terhadap
protein target GbpA Vibrio cholerae dievaluasi dari nilai energi ikatan bebas,
konstanta inhibisi, interkasi permukaan, dan residu asam amino secara in silico
menggunakan docking server dengan ciprofloxacine sebagai kontrol.
Hasil: Senyawa aktif Quercetin-3-rutinoside memiliki nilai afinitas yang terbaik
dibanding senyawa lainnya dalam berikatan dengan protein target GbpA.
Quercetin-3-rutinoside memiliki nilai energi ikatan bebas dan konstanta inhibisi
yang terkecil melebihi kontrol dan senyawa lain. Nilai interaksi permukaan
terbesar juga dimiliki oleh senyawa aktif Quercetin-3-rutinoside. Jumlah residu
asam amino terbanyak diketahui milik senyawa 5-Caffeoylquinic acid dengan
jumlah 10 residu asam amino dan 6 diantaranya merupakan residu yang sama
dengan kontrol.
Kesimpulan: Senyawa aktif kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)
diprediksi memiliki potensi antiadhesi lebih baik dari kontrol dengan cara
berikatan pada protein target GbpA Vibrio cholerae