Analisis Keausan Pahat Dengan Menggunakan Metode Audio Signal Pada Pembubutan Baja St42
Abstract
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sebagian besar kalangan industri sudah menggunakan baja sebagai pilihan bahan utama operasional dan bahan baku produksi. Proses pemesinan pada mesin bubut tidak terlepas dari parameter pemesinan. Parameter proses pemesinan terdiri dari putaran spindel (spindel speed), kedalaman potong (depth of cut), dan gerakan pemakanan (feeding). Kecepatan spindel dan laju pemakanan sangat mempengaruhi hasil pembubutan. penyebab utama dari keausan disebabkan oleh temperatur yang tinggi akibat gesekan dua benda yaitu benda kerja dan pahat potong, yang berpengaruh terhadap umur pahat dan kekasaran permukaan benda kerja yang selanjutnya akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Perubahan parameter pemesinan menyebabkan perubahan kekasaran permukaan produk dan keausan pahat (toolwear). Keausan pahat terjadi karena getaran dan gesekan dengan benda kerja yang terus-menerus dengan berbagai parameter pemesinan. Efek getaran yang muncul pada mesin perkakas sangat berpengaruh. Getaran yang tinggi mengakibatkan kualitas benda kerja menjadi kurang baik, umur pahat menjadi pendek. Keausan tool dipengaruhi oleh kondisi pemotongan, material dan dimensi benda kerja, serta dimensi dan material dari tool yang dipakai. kondisi pemotongan yang dapat mempengaruhi keausan diantaranya adalah cutting speed, depth of cut, dan feed rate . Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang keausan pahat pada baja ST42 pengaruh proses pemesinan. Penelitian ini menggunakan pahat HSS. Baja yagng digunakan adalah baja ST42 dengan metode audio signal dan konsentrasikan pada keausan pahat, menggunakan putaran spindle 790rpm, 940rpm, dan 1300rpm. Gerak pemakanan 0.06 mm/put, kedalaman potong 0.5 mm, 0.75 mm, dan 1 mm. diameter material 25.4 mm. hasil dari penelitian ini dianalisis dengan uji anova dua arah, pada variasi putara spindle didapatkan F hitung > f table (224.521 > 4,26), pada varias kedalaman potong didapatkan F hitung > f table (48.904 > 4.26) . artinya h1 diterima bahwa ada perbedaan hasil variasi putaran spindle dan variasi kedalaman potong terhadap keausan pahat.