Kelimpahan dan Struktur Ukuran Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Pada Habitat Mangrove Di Desa Banyuurip Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik
Abstract
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna
daerah pantai sekaligus habitat di daratan dan di laut, biasanya dipengaruhi oleh pasang air
laut. Hasil laut yang memiliki nilai ekonomis dan berpotensi untuk dikembangkan pada
habitat mangrove adalah kepiting bakau. Kelimpahan kepiting bakau di kawasan pesisir
dipengaruhi oleh kerapatan ekosistem mangrove sebagai habitatnya. Tujuan penenlitian ini
untuk membandingkan nisbah kelamin, kelimpahan dan struktur ukuran kepiting bakau pada
habitat mangrove yang berbeda dan kaitannya dengan parameter lingkungan. Penelitian ini
dilaksanakan di Banyuurip mangrove center (BMC), Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten
Gresik selama bulan Juli-Agustus 2020. Penentuan stasiun pengamatan secara purposive dan
pengamatan vegetasi mangrove dengan menggunakan Belt Transect. Pengamatan data sampel
kepiting bakau dilakukan dengan menggunakan alat tangkap kepiting yaitu bubu yang
diletakkan pada tiap stasiun dengan tebaran 5 bubu yang diletakkan sesuai arah mata angina
dan dibagian tengah kawasan mangrove dan dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan. Hasil
pengamatan mangrove didapatkan 12 spesies dari 6 familia dan hasil pengamatan kelimpahan
kepiting bakau (Scylla serrata) didapatkan nilai 1,24 ind/m2 untuk stasiun 1 dan 1,32 ind/m2
untuk stasiun 2 dengan kelimpahan antar habitat memiliki perbedaan yang relevan dan
struktur ukurannya masih belum tergolong kepiting dewasa. Data penelitian ini dianalisis
menggunakan rumus Indeks nilai penting (INP), kelimpahan kepiting bakau dan korelasi
peorsen dengan bantuan softwere PAST 3.25 B.