Profil Histopatologi Otak pada Tikus Hipertensi (DOCA-Garam) yang Dipapar Ekstrak Metanolik Benalu Mangga
Abstract
Benalu manggga (Dendrophthoe pentandra) merupakan salah satu tumbuhan yang
berpotensi sebagai tumbuhan obat. Benalu mangga dilaporkan mengandung
flavonoid kuersetin, mesoinositol, rutin, dan tanin. Hipertensi sebagai salah satu
penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius yang
dialami oleh masyarakat di negara berkembang. Hipertensi dapat disebabkan oleh
tingginya ROS (Reactive oxygen species) yang dapat menghambat aliran oksigen
ke jantung dan otak. Antioksidan dapat menurunkan resiko penyakit hipertensi.
Kerusakan pada otak akibat hipertensi manifestasinya adalah pada bagian white
matter. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana profil histopatologi otak
pada tikus hipertensi (DOCA-Garam) yang diberi ekstrak metanolik benalu mangga
(EMBM) dengan metode eksperimental. Jumlah hewan uji adalah 25 ekor tikus
wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdapat 5 ekor
tikus, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (induser), dan kelompok perlakuan
dengan pemberian EMBM dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB.
Data dianalisis menggunakan JAMOVI 1.1.9.0. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa perbedaan nilai signifikan antara semua kelompok adalah
p<0.05. Sehingga pemberian terapi EMBM pada tikus jantan secara signifikan
dapat menurunkan jumlah nekrosis sel pada daerah white matter. Efek ini
dikendalikan oleh EMBM dosis 50 mg/KgBB yang merupakan dosis optimum
dalam menurunkan jumlah nekrosis sel pada daerah white matter pada otak tikus
wistar jantan.