Implementasi Nilai-Nilai Religius dalam Membangun Karakter Mahasiswa Universitas Islam Malang
Abstract
Universitas Islam Malang merupakan kampus yang berkiblat pada ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah, maka dari itu hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam tentunya tidak dapat ditoleransi lagi oleh pihak kampus. Namun sudah menjadi rahasia umum, ada beberapa mahasiswa yang kurang baik karakternya, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, kurang jujur bahkan ada yang melakukan tindakan tercela. Berdasarkan berbagai sumber informasi penulis mendapatkan data bahwa ada beberapa mahasiswa yang tidak bertanggung jawab ketika meminjam buku di perpustakaan, buku-buku yang dipinjam tidak dikembalikan dan ada juga mahasiswa yang meminjam buku namun saat dikembalikan ternyata buku tersebut tidak utuh sebagaimana mestinya.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah mendeskripsikan nilai-nilai religius dalam membangun karakter mahasiswa Universitas Islam Malang, mengetahui proses Implementasi nilai-nilai religius dalam membangun karakter mahasiswa Universitas Islam Malang, menganalisis model pengembangan karakter religius mahasiswa Universitas Islam Malang.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan non eksperimen yang juga dinamakan dengan penelitian deskriptif. Data primer dan sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisis data menggunakan condentation (ringkasan), data display (penyajian data), conclusion drawing (penarikan simpulan serta verifikasinya) dan menelaah seluruh data.
Berdasarkan hasil temuan penelitian adalah 1. Untuk membentuk budaya religius dapat dilakukan oleh praktisi pendidikan diantaranya melalui: a. Memberikan contoh (Teladan) b. Membiasakan hal-hal yang baik c. Menegakkan disiplin d. Memberikan motivasi dan dorongan e. Memberikan hadiah terutama psikologis f. Menghukum dalam rangka kedisplinan g. Menciptakan suasana religius yang berpengaruh pada pertumbuhan anak. 2. Output dari Unisma ini dengan adanya media pembelajaran dakwah, pelatihan khutbah jum’at maka mahasiswa mampu dan siap terjun ke dalam masyarakat atau dunia kerja dengan menyalurkan bakat kemampuannya lewat dakwah islami terhadap masyarakat homogen. 3. Membangun karakter seperti halnya budaya memakai sarung setiap hari jumat mencerminkan ciri khas warga NU atau ciri khas santri dengan mengamalkan paham ahlusunnah wal jamaah. Pengembangan karakter religius membutuhkan proses untuk mencapai ke tahap karakter akhlakul karimah melalui pembiasaan seperti kegiatan halaqoh diniyah, master maba dan oshika maba yang dirasa mampu menunjang pembentukan sikap kejujuran dan toleransi terhadap sesama.
Kata Kunci: Implementasi, Nilai-Nilai Religius, Membangun Karakter