Show simple item record

dc.contributor.authorSyarifuddin, Nur
dc.date.accessioned2021-10-27T03:25:29Z
dc.date.available2021-10-27T03:25:29Z
dc.date.issued2021-05-25
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/2200
dc.description.abstractPenelitian ini, bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu: Bagaimana proses serta kontruksi budaya panganten dalam masyarakat Bawean Telukjatidawang Tambak? Bagaimana tipologi masyarakat Bawean Telukjatidawang dalam mengkonstruk budaya panganten? Bagaimana Dialektika nilai-nilai Pendidikan Islam Multikultural dalam konstruksi budaya panganten masyarakat Bawean Desa Telukjatidawang? Upaya mendapatkan Jawaban alamiah dari pertanyaan penelitian, maka digunakan metode penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan Etnografi, tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi serta penentuan sumber data melalui purposive sampling dan snowball sampling, sedangkan analisis data menggunakan analisis data model Miles-Huberman, etnografi Model S. pradley, serta nalisis Data multi disipliner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Budaya panganten terkontruks melalui pertemuan multi budaya, proses dialektika nilai, serta melalui proses harmonisasi dan negosiasi Islam dengan tradisi lokal secara kotinu sejak dini. Adapun nilai Pendidikan Islam Multikultural yang ada dalam budaya panganten yaitu; nilai nilai inklusif, ta’aruf (membangun relasi), harmoni, demokratis, toleransi, kebersamaan, moderat, tolong-menolong, dan juga humanis. 2) Dari beberapa sudut pandang yang berhubungan dengan kontruksi tradisi panganten, ada tiga tipologi masyarakat Telukjatidawang. Pertama, mengharmonisasikan Islam dan tradisi lokal. Kedua, menegosiasiasikan Islam dengan tradisi lokal. Ketiga, dialogis-interaktif, dalam artian masyarakat menjalin hubungan relasi kekuasaan, cultural, dan kekeluargaan yang kemudian menjadi sumber kekuatan kultur masyarakat. 3) Dalam konstruksi tradisi panganten, ada tiga tahap dialektika nilai-nilai pendidikan Islam multicultural yang saling berkaitan yaitu: momen penyesuaian nilai, momen penyerapan nilai, serta momen pengenalan dan penanaman nilai. Penelitian ini menghasilkan suatu teori deradikalisasi dengan membumikan multikulturalisme yang didekonstruksi dari data-data empirik yang dapat diimplementasikan secara integratif kepada tiga pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat). Disamping itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam penanaman nilai pendidikan Islam multikultural keberbagai lokus atau wilayah sebagai pembentukan karakter masyarakat yang humanis, demokratis, dan toleran, karena pada hakikatnya nilai pendidikan Islam multicultural itu bersifat universal dan sosial. Pada tingkat masyarakat, model ii dialektika nilai-nilai Pendidikan Islam Multikutural dalam konstruksi budaya panganten sangat strategis untuk diterapkan sebagai sebuah solusi dalam merespon fenomena permasalahan intoleransi yang marak terjadi akhir-akhir ini, dalam aspek pemahaman dan keberagamaan, perbedaan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan aspek kehidupan lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectDialektika Nilaien_US
dc.subjectKontruksi Budaya Pangatenen_US
dc.titleDialektika Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural Dalam Kontruksi Budaya Panganten Masyarakat Bawean Desa Telukjatidawang Tambak Gresik Jawa Timuren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record