Paradigma Baru Tradisi "Antar Ajungan" Pada Masyarakat Paloh, Kabupaten Sambas
View/ Open
Date
2020-05Author
Aslan
Sihalolo, Nahot Tua Parlindungan
Nugraha, Iman Hikmat
Karyanto, Budi
Zakaria, Zuhkhriyan
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan yang terus berlanjut dari masa pertanian, industri dan
masa sekarang yang dikenal dengan informasi mengalami perubahan yang
drastis dengan wajah yang baru, tetapi budaya di masyarakat Paloh tidak
lekang dimakan zaman. Kajian dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sejarah
Antar Ajung yang dilakukan oleh masyarakat Sambas pada umumnya
dan masyarakat Paloh pada khususnya, berasal dari upeti yang dibayar
kepada kerajaan Majapahit yang berkuasa di Sambas melalui sarana
transportasi sungai dengan menggunakan perahu layar. Namun, sejak
kesultanan Sambas berkuasa di Sambas, maka pembayaran dari upeti
tersebut tidak dilakukan di masa kerajaan Sultan Sambas, tetapi masih
dilakukan oleh masyarakat Paloh, khususnya di Tanah Hitam, Matang
Danau, Matang Putus, Kalimantan dan Arung Parak yang dalam wajah
yang baru, yakni Antar Ajung. Ritual Antar Ajung sudah membudaya
dalam kehidupan masyarakat Paloh, yang sudah mencapai puluhan tahun
dan bahkan masyarakat Paloh masih melaksanakan ritual tersebut, kecuali
Desa Matang Danau, telah mengalami perubahan menjadi Berobat
Kampung.
URI
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/article/view/3354http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/2353