Peranan BAP dan Air Kelapa pada Medium VW Terhadap Organogenesis Dendrobium sp.
Abstract
Anggrek Dendrobium merupakan genus favorit bagi pecinta anggrek di bandingkan dengan anggrek lainnya, karena kemampuan anggrek Dendrobium yang mudah beradaptasi di berbagai lingkungan. Produksi anggrek di Indonesia sangat lambat, sedangkan peminatnya dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga perlu di budidaya dengan kultur jaringan secara in viro. Perbanyakan tanaman secara in vitro ini menggunakan media vw sebagai faktor penentu pada perbanyakan tanaman. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi BAP dan konsentrasi air kelapa yang optimum digunakan untuk organogenesis eksplan anggrek Dendrobium sp. dan dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan FMIPA, Universitas Islam Malang. Mulai dari bulan September sampai bulan November 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang di analisis secara deskriptif dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan, perlakuan pertama yaitu BAP 0,5 ml, 1 ml dan 1,5 ml, perlakuan kedua yaitu air kelapa 100 ml, 150 ml dan 200 ml. Pembentukan organ (organogenesis) pada eksplan anggrek Dendrobium sp. di amati 45 hari setelah tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa organogenesis meliputi jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar tertinggi pada perlakuan BAP konsentrasi 1,5 ml, dengan rata-rata 1,3 tunas, 3,86 daun, 0,86 akar dan panjang akar 0,4 cm. Sedangkan pada perlakuan air kelapa menunjukkan organogenesis untuk jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar tertinggi yaitu dengan konsentrasi 150 ml, dengan rata-rata 0,63 tunas, 3,53 daun, 1 akar dan panjang akar 1,66 cm.
Kata kunci : BAP, Bahan Organik, Dendrobium, Organogenesis.