dc.description.abstract | Pendidikan menjadi salah satu investasi jangka panjang yang mempunyai tujuan untuk merubah perilaku manusia. Secara historis, pendidikan menjadi salah satu landasan moral dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa, pendidikan juga merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan sebagai upaya transformasi ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai akhlak seseorang. Pemerintah melalui Departemen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang dimulai tahun 2013/2014 tepatnya pada 15 Juli 2013 dan dilakukan secara bertahap pada setiap sekolah.
Diberlakukannya kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015 menjadi salah satu permasalahan oleh guru, bahwa dalam pelaksanaanya dinilai terburu-buru dan tanpa mengacu pada hasil kajian yang sudah matang berdasarkan hasil evaluasi KTSP dan kurang memperhatikan kesiapan satuan pendidikan dan guru. Implementasi Kurikulum 2013 sebagai bentuk perubahan pola pikir dan pola kerja guru pada setiap jenjang pendidikan tentunya mendapatkan respon yang beragam, baik dari pihak kepala sekolah, guru maupun dari elemen masyarakat lainnya. Hal tersebut di dasarkan pada berbagai kesiapan dan kematangan dalam managerial operasional kurikulum 2013 pada masing-masing sekolah,
Berdasarkan konteks penelitian maka peneliti merumuskan fokus penelitian, yaitu tentang 1) bagaimana strategi guru dalam penerapan kurikulum 2013 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Swasta Widya Dharma, 2) apa faktor pendukung dan penghambat guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Swasta Widya Dharma. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bagaimana strategi guru dalam penerapan kurikulum 2013 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Swasta Widya Dharma, 2) untuk mendeskripsikan apa faktor pendukung dan penghambat guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMA Swasta Widya Dharma
Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berlandaskan atas fenomenologi dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus di SMA Swasta Widya Dharma Turen, maka dari itu penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan berbagai informasi yang terjadi di lapangan yang didukung dengan data-data yang telah diperoleh. Teknik analisi data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triagulasi data sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang sesuai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangat penting.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran dilakukan melalui penentuan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan peraturan pemerintah dengan memperhatikan tingkat kebutuhan peserta didik terhadap sistem pembelajaran yang dilakukan.. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran strategi dan peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum K13 hal ini ditentukan bahwa pada tahap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X SMA Swasta Widya Dharma Turen dilaksanakan dengan 3 tahapan antara lain adalah tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas X SMA Swasta Widya Dharma Turen dilakukan berdasarkan Permendikbud no 66 tahun 2013 melalui perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai berdasarkan prinsip prinsip penilaian pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional, terbuka, edukatif, efektif, efisien dan sesuai dengan konteks sosial budaya, penilaian dilaporkan berdasarkan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel dan informatif. Pelaksanaan kurikulum K13 dilakukan dengan beberapa langkah antara lain sosialisasi, tenaga pendidik dan sarara prasarana. Terdapat beberapa faktor pendukung penerapan kurikulum K13 antara lain sarana dan prasarana, kompetensi dan kualitas guru dan kontribusi dan keaktifan peserta didik. Sedangkan faktor penghambat penerapan kurikulum K13 antara lain adalah perbedaan kondisi psikis dan kemampuan peserta didik, perlu adanya persiapan yang matang dan peningkatan kualitas guru dalam menerapkan kurikulum K13 dan minimnya akses informasi mengenai kurikulum K13.
Kata Kunci: Kurikulum K13, Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran. | en_US |