Dalam hubungan suami istri dalam rumah tangga suami mempunyai hak dan begitu pula istri mempunyai hak. Di balik itu suami mempunyai beberapa kewajiban dan begitupula istri mempunyai beberapa kewajiban. Dengan demikian, tujuan hidup berkeluarga akan terwujud sesuai dengan tuntutan agama, yaitu sakinah, mawaddah dan warahmah. Di desa ini terdapat pasangan suami istri yang istrinya sebagai pencari nafkah utama dikarenakan keadaan suami yang mengalami pemutusan hubungan kerja, ternyata diantara mereka ada yang bangkit dari keterpurukannya itu ditandai dengan beberapa keluarga yang kemudian bisa menciptakan lapangan kerja dengan bekerja di pengrajin kopyah yang memang didominasi oleh perempuan. Dari latar belakang yang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah, yakni apa saja hal-hal yang mendorong istri bekerja sebagai pencari nafkah utama, dampak istri yang bekerja sebagai pencari nafkah utama, dan bagaimana perspektif hukum islam terhadap istri sebagai pencari nafkah uatama. Tujuan penelitian ini adalah mendekskripsikan hal-hal yang mendorong istri berperan sebagai pencari nafkah utama, Untuk mendekskripsikan dampak yang ditimbulkan terhadap istri sebagai pencari nafkah utama, dan Untuk mendekskripsikan perspektif hukum islam terhadap istri sebagai pencari nafkah utama. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dengan teknik wawancara yaitu pertemuan dua orang secara langsung untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, observasi yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, dan dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, Ada beberapa hal yang mendorong istri bekerja sebagai pencari nafkah utama di Dusun Ngablak Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik. Yaitu ekonomi yang terbengkalai dan ketidakmampuan suami dalam mencari nafkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa dampak yang timbul dari peran ganda yang ditanggung oleh istri sebagai pencari nafkah utama terhadap keluarga, yaitu dampak positif yaitu menambah penghasilan rumah tangga, dan dampak negatif yaitu terbatasnya waktu bersama keluarga. Perspektif hukum islam terhadap istri yang bekerja sebagai pencari nafkah utama dengan memprioritaskan ajaran agama Islam. Tidak ada yang melarang kerja bagi seorang istri. Dengan demikian tidak dilarang bagi mereka untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarganya. tidak ada larangan bagi istri yang bekerja, sepanjang tidak melanggar adab-adab Islami, dan pekerjaan yang ditekuninya itu sesuai dengan fitrahnya sebagai perempuan. Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu kepada tokoh memberikan arahan kepada masyarakat terutama keluarga yang istrinya bekerja sebagai pencari nafkah utama, hendaknya mempetahankan rasa saling memahami, menghargai, membantu satu sama lain demi terwujudnya keluarga yang sakinah, maaddah, arahmah. Bagi para pemilik usaha yang memang didominasi oleh pekerja perempuan hendaknya memberikan pilihan dan kebebasan dalam bekerja sesuai dengan ajara agama yang dianut. Kata Kunci : Nafkah Utama, PHK, Hukum Islam