dc.description.abstract | Sudah menjadi kodrat manusia bahwasannya manusia itu sejak dilahirkan ke dunia ini telah membawa fitrahnya sebagai makhluk yang berbeda dengan makhluk ciptaan yang lainnya. Karena setiap peserta didik hadir dengan beberapa keunikannya masing-masing, dengan beberapa karakter yang berbeda-beda. Kebanyakan masyarakat Indonesia beranggapan bahwa seorang peserta didik yang memiliki prestasi dibidang akademik maka anak itu adalah anak yang cerdas, karena bagi mereka keberhasilan seorang peserta didik dilihat dari jenjang pendidikan formalnya. Sehingga dari sini memang benar adanya, bahwasannya pendidikan merupakan suatu usaha guna untuk meningkatkan diri dalam segala aspeknya. Namun pada kenyataannya saat ini dunia sedang dihadapkan dengan adanya wabah Covid-19 yang menyebabkan kegiatan pendidikan secara tatap muka diberhentikan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan di Indonesia mengambil ketuputusan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring yang terjadi terpaksa dilakukan mengingat pendidikan harus tetap berjalan walau terdapat hambatan pandemi tidak terkecuali pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam merupakan pelajaran wajib mulai dari sekolah dini sampai perguruan tinggi. Akan tetapi, di lain sisi bahwa pendidikan agama Islam tidak hanya berbicara mengenai teori, namun dibutuhkan praktek yang juga penting untuk dilakukan guru kepada peserta didik. Walaupun menjadi mata pelajaran wajib, akan tetapi PAI tidak banyak disukai siswa. Minat belajar yang rendah dibuktikan dengan rendahnya pemahaman baca tulis Al-Qur’an. Berdasarkan hal itu peneliti tertatrik untuk pelakukan penelitian ini.
Adapun fokus dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana impelementasi pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis daring ditengah wabah Covid-19 di SMA Negeri 1 Gending? (2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis daring ditengah wabah Covid-19 di SMA Negeri 1 Gending?
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan bagaimana implementasi pembelajaran PAI berbasis daring ditengah wabah covid-19 di SMA Negeri 1 Gending. (2) Untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PAI berbasis daring ditengah wabah covid-19 di SMA Negeri 1 Gending.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dan hasil data yang diperoleh merupakan hasil dari data deskriptif, yakni berupa kata-kata, gambaran dan bukan termasuk angka-angka. Sumber data sekaligus informan adalah kepala Sekolah, serta pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data, penliti menggunakan beberapa tekhnik yakni melalui, observasi, interview serta dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisa datanya, peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data. Untuk pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan perpanjangan keikutsertaan, serta Triangulasi dengan menggunakan Triangulasi sumber dan Triangulasi metode.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan serta kendala pembelajaran PAI berbasis daring. Perencanaan yang dilakukan pada pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis daring adalah dengan menyusun RPP daring. Perencanaan lain yang dilakukan guru adalah dengan memastikan ketersediaan sarana pembelajaran daring, memastikan bahwa ketersediaannya sarana pembelajaran sudah benar-benar layak, memilih pendekatan, strategi, metode, teknik, dan juga taktik dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta memiliki target agar pembelajaran daring sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kemudian pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis daring dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu tiap minggu ada tiga jam dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah 120 menit dan pertemuan kedua adalah 60 menit. Aplikasi yang digunakan adalah WhatsApp Group, Google Classroom, dan Youtube. Untuk bahan ajar yang digunakan guru adalah buku paket Agama dan Budi Pekerti serta video pembelajaran dari Youtube. Adapun metode pembelajaran menggunakan empat tahapan yaitu penyampaian materi, uji pemahaman siswa, uji keterampilan siswa, dan ulangan harian. Untuk sistem evaluasi dilakukan dengan cara melihat hasil ulangan harian siswa serta tingkat kesulitan dan banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam implementasi pembelajaran PAI berbasis daring disebabkan oleh beberapa faktor yaitu orang tua, guru dan siswa. | en_US |