| dc.description.abstract | Majas merupakan ungkapan atau ragam bahasa yang digunakan untuk mewakili pikiran dan perasaan pengarang, terbentuk dari kata yang unik untuk memeroleh efek tertentu serta menggunakan bahasa sebagai bentuk medianya. Dengan menggunakan majas pada suatu karya sastra akan memiliki keistimewaan dalam penyampaiannya, karena majas dapat berbentuk sebagai kata yang memiliki makna kias. Bentuk majas dikembangkan oleh pengarang atau penulis lagu untuk menggambarkan imajinasi dan perasaan terhadap lingkungan sosialnya.
Peneliti memilih album “Ego dan Fungsi Otak” sebagai objek penelitian, karena album tersebut terdapat banyak majas yang digunakan oleh pengarang. Pada album Fourtwnty “Ego dan Fugsi Otak”, peneliti mencoba untuk mengungkapkan tiga permasalahan, yaitu: (1) bentuk majas, meliputi bentuk majas perifrasis, bentuk majas personifikasi, bentuk majas metafora dan bentuk majas sarkasme), (2) makna implisit majas, (3) relevansi pemakaian majas dengan pembelajaran puisi SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti bertindak sebagai partisipan penuh dan instrumen kunci. Sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan album Fourtwnty “Ego dan Fungsi Otak” dengan instrumen pendukung berupa korpus data. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: (1) pereduksian data, (2) pemaparan data, dan (3) penyimpulan data. Prosedur yang digunakan adalah persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan album Fourtwnty “Ego dan Fungsi Otak” memiliki bentuk majas, dan menggandung makna implisit. Majas yang banyak digunakan dalam album ini adalah majas metafora, terbukti dari banyaknya bentuk majas metafora yang ditemukan dalam album ini. Selain itu, penggunaan majas dalam album ini dapat juga dijadikan sebagai sarana belajar majas untuk mengembangkan pembelajaran puisi di SMA, karena kata yang digunakan tidak menyimpang dari norma sosial dan isinya sesuai dengan majas-majas yang dipelajari di SMA. | en_US |
