Studi Perbandingan Transpirasi antar Pohon di Hutan Kota Malabar (Penelitian Pendahuluan untuk Solusi Pengelolaan Lahan Kering)
View/ Open
Date
2020-02-05Author
Bu’u Nuwa, Rofinus
Iradat Tito, Sama’
Quarta Mondiana, Yani
Prasetyo Rahardjo, Poegoeh
Metadata
Show full item recordAbstract
Kekeringan merupakan salah satu masalah serius yang sering muncul ketika musim kemarau tiba dan berkepanjangan. Dari aspek hidrometeorologi kekeringan timbul dan disebabkan oleh berkurangnya curah hujan selama periode tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pohon dengan transpirasi paling besar berdasarkan karakteristik daun dan hasil total transpirasi. Hasil penelitian ini menunjukkan pohon gymnospermae yang daun paling lebar yaitu daun pohon melinjo 1 yaitu lebar 5,3 cm dan jenis pohon angiospermae yang daunnya paling lebar yaitu daun pohon ketapang 2 yaitu lebar 18,4 cm. Jenis pohon gymnospermae yang daun paling tebal yaitu daun pohon cemara norflok 1 dengan tebal daunya yaitu 0,049 mm, sedangkan jenis angiospermae pohon dengan daun paling tebal yaitu daun pohon ketapang 3 dengan tebal daunnya itu 0,015 mm. Jumlah total daun paling banyak yaitu jenis glodokan sebesar 7809. Pada jenis pohon gymnospermae rata-rata jumlah uap air yang dihasilkan paling banyak adalah pohon Melinjo dengan jumlah rata-rata 1.428,07 ml. Sedangkan pada jenis pohon angiospermae, pohon yang paling besar menghasilkan uap air yaitu Ketapang dengan nilai rata-rata 9.607,6 ml. Dari hasil pengamatan, peneliti menyimpulkan jenis pohon angiospermae yang paling banyak menghasilkan uap air yaitu jenis pohon Ketapang, karena dilihat dari panjang daun, lebar daun dan tipisnya daun sehingga pohon ketapang yang paling banyak menghasilkan uap air.
URI
http://e-journal.politanisamarinda.ac.id/index.php/jurnalloupe/article/view/42http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3106