Penerapan Islamic Montessori Activity Pada Pembelajaran Anak Usia Dini di RA Tunas Mulia Dua Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
Abstract
Banyaknya Pendidikan Anak Usia Dini atau yang disingkat PAUD di Indonesia mengakibatkan terjadinya persaingan antar lembaga itu sendiri. Dalam PAUD terdapat beragam metode pembelajaran untuk pengenalan calistung. Salah satunya adalah metode Montessori. Metode Montessori adalah metode pendidikan yang menekankan konsep bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain (learning to play, learning to be). Hal tersebut yang melatarbelakangi RA Tunas Mulia Dua untuk berinovasi dalam pembelajaran yaitu metode Montessori yang diintegrasikan dengan pemahaman agama Islam atau Islamic Montessori Activity.
Fokus penelitian ini adalah bagaimana penerapan Islamic Montessori Activity pada pembelajaran, penggunaan alat peraga dalam pembelajaran serta faktor pendukung maupun penghambat penerapan Islamic Montessori Activity di RA Tunas Mulia Dua Desa Pandanlandung Wagir Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan Islamic Montessori Activity, mengidentifikasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran serta untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat penerapan Islamic Montessori Activity di RA Tunas Mulia Dua Desa Pandanlandung Wagir Malang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan jenis pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode wawancara dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur kepada pihak terkait. Sumber data dari sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data dengan tahapan reduksi data, perpanjangan data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi sejawat serta member check.
Hasil penelitian dari penerapan Islamic Montessori Activity di RA Tunas Mulia Dua adalah lesson plan yang disusun berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dalam lesson plan terdapat 30 tema selama satu tahun dan dilaksanakan di tujuh area Montessori yaitu Islamic studies, practical life, sensorial, language, mathematic, culture, art & carf. Alat peraga yang digunakan selain pembelian dalam bentuk produk juga merupakan hasil kreasi guru dan wali murid. Alat peraga sebagian besar dibuat dengan bahan yang mudah didapatkan, murah dan dari bahan daur ulang. Dalam penerapan Islamic Montessori Activity pada pembelajaran tidak menyimpang dari filosofi dan kaedah Montessori. Faktor pendukung penerapan metode ini adalah terjalinnya kerjasama dari pihak sekolah dan orang tua murid, semangat guru berkreasi menyiapkan alat peraga, dukungan orang tua, keanekaragaman alat peraga serta semangat anak didik dalam pembelajaran. Sedangkan penghambatnya adalah keterbatasan dana sekolah, kesibukan guru di luar pembelajaran serta kurangnya perhatian orang tua.
Sebagai rekomendasi dalam penelitian ini adalah tentang langkah ke depan agar sekolah dapat terus memperbaiki kualitas, menambah alat peraga sesuai dengan standart Montessori dan upaya agar guru bisa mengembangkan diri pada program Diploma Montessori.
Kata Kunci: Islamic Montessori Activity, Pembelajaran, Anak Usia Dini