Pewarnaan a-Actinin Sebagai Metode Pengukuran Luas Permukaan Sel Model Kardiomioblas (H9c2) yang Diinduksi dengan Angiotensin II
Abstract
Pendahuluan: Hipertrofi kardiomioblas sebagai karakteristik gagal jantung dapat direplikasi secara in vitro menggunakan sel H9C2 yang diinduksi dengan Angiotensin II (Ang-II). Namun pengukuran luas sel sulit dilakukan apabila tanpa pewarnaan khusus. Penelitian ini dilakukan untuk menilai luas permukaan sel dengan dan tanpa pewarnaan α-Actinin pada sel model kardiomioblas H9C2 yang diinduksi dengan Ang II.
Metode: Sel H9C2 ditumbuhkan pada media Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) dan disubkulturasi setiap 2-3 hari sampai kepadatan populasi sel 80% sebelum dipindahkan ke T-25 flasks. Sel kemudian diinkubasi dengan 600nM Ang II selama 24 jam. Pewarnaan α-actinin dilakukan dengan 4% paraformaldehyde, 0.5% Triton X-100, antibodi primer dan sekunder . Kultur yang telah diwarna kemudian diobservasi menggunakan mikroskop dan diukur luas permukaan selnya menggunakan Image-J. Hasil dianalisa dengan uji T-test dan p <0.05 dianggap signifikan.
Hasil: Sel H9C2 tanpa pewarnaan α-actinin tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada penghitungan luas permukaan sel pasca induksi Ang-II dibanding kontrol (3 × 〖10〗^(-9)m SD). Pewarnaan α-actinin membantu visualisasi sel H9C2 oleh adanya fluoresensi hijau sehingga memperbaiki akurasi pengukuran luas permukaan sel H9C2 yang diinduksi dengan Ang II. Hal ini ditunjukkan oleh perbedaan yang signifikan antara kontrol vs induksi Ang II (4 × 〖10〗^(-9)m SD vs 9 × 〖10〗^(-9)m SD) pasca pewarnaan α-actinin.
Kesimpulan: Pemberian angiotensin II dapat menyebabkan kondisi hipertrofik kardiomioblas dan pewarnaan α-actinin dapat membantu akurasi evaluasi pengukuran luas sel model kardiomioblas (H9C2).
Kata Kunci: : Cardiomyoblast hypertrophy; H9C2; Angiotensin II; α-Actinin Staining.