View Item 
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Medicine
  • UT - Medical Education
  • View Item
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Medicine
  • UT - Medical Education
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Efek Kombinasi Jamu Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia) dengan Antibiotik Amoksisilin Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans

Thumbnail
View/Open
S1_FK_KEDOKTERAN_21701101042_MUHAMMAD SANDY ALI YAFIE.pdf (1.461Mb)
Date
2021-11-17
Author
Yafie, Muhammad Sandy Ali
Metadata
Show full item record
Abstract
Pendahuluan: Streptococcus mutans dapat menyebabkan infeksi karies gigi endokarditis, infeksi sendi prostetik, perdarahan intraserebral serta berkomplikasi menjadi penyakit kronis aterosklerosis. Amoksisilin sebagai antibiotik golongan β-laktam menjadi salah satu lini pertama pada infeksi S. mutans. Jati belanda memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. mutans melalui senyawa aktifnya yaitu flavonoid. Kombinasi herbal dan antibiotik telah banyak diteliti namun, interaksi jamu jati belanda dan amoksisilin belum pernah dilakukan, sehingga sebab itu penelitian perlu dilakukan tentang interaksi antibakteri jamu jati belanda dengan amoksisilin terhadap bakteri S. mutans. Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium in vitro. Jamu jati belanda dilarutkan dengan metanol hingga 5 variasi dosis 40% b/v, 20% b/v, 10% b/v, 5% b/v, dan 2,5% b/v. Zona hambat kombinasi jamu jati belanda dan amoksisilin 25 µg dilakukan dengan metode Kirby-Bauer Disk Diffusion Susceptibility Test dan diukur dengan jangka sorong. Nilai interaksi dilakukan dengan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Signifikansi ditentukan dengan p<0,05. Hasil: Dosis terbaik kombinasi jamu jati belanda dengan amoksisilin didapatkan hasil aditif pada dosis 40% b/v (28,11±3,43 mm). Untuk dosis 20% b/v, 10% b/v, 5% b/v, dan 2,5% b/v memiliki interaksi bersifat not-distinguishable dengan amoksisilin. Hasil ini didapat akibat senyawa aktif pada herbal yang bekerja pada tempat yang sama dengan antibiotik sehingga terjadi kompetisi kerja penghambatan serta semakin besar dosis herbal maka semakin besar daya hambatnya. Kesimpulan: Dosis 40% b/v jamu jati belanda berinteraksi aditif dengan antibakteri amoksisilin terhadap bakteri S. mutans. Kata Kunci: Guazuma ulmifolia, Jamu, Amoksisilin, ZOI, Kombinasi Antibiotik dan Herbal.
URI
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3235
Collections
  • UT - Medical Education

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group
 

 

Browse

All of CategoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group