Studi Alternatif Perencanaan Struktur Jembatan Twin Cell Beton Prategang Box Girder di Proyek High Speed Railway Jakarta – Bandung Section 3 Stasiun Walini Dk95 +256.19
Abstract
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi sebagai penghubung konektifitas lalulintas dengan adanya suatu rintangan dari suatu tempat ketempat lain.
Jembatan Dk95+256.19 Merupakan bagian penyebrang terpenting dari konektivitas arus kereta cepat jakarta-bandung.
Standar perencanaan yang digunakan yaitu Rsni-1725-2016, Rsni T-12-2004, Rsni-2833:2016, Pm.60 Tahun 2012, Pm 69 Tahun 2019. Berdasarkan perencanaan tersebut, dalam desain dan analisa struktur menggunakan Midas Civil 19.
Dalam Penelitiaan ini merupakan metode literatur dan metode observasi. Hasil Perencanaan besarnya pembebanan pada double box girder untuk kereta api kecepatan tinggi dengan bentang 31,5 m dari perhitungan beban akibat : Beban sendiri Gelagar (QMS): 292,995 kN/m . Beban mati tambahan (QMA): 184,519 kN/m. Beban Hidup kereta (QTK): 2964,591 kN/m. Beban Kejut (QTD): 1114,904 kN/m. Beban Lateral (QTL): 592,918 kN/m. Beban Pejalan Kaki (QTP): 5,5 kN/m. Gaya Rem & Traksi (QTB): 741,148kN/m. Beban Rel Logintudinal (QRL): 10 kN/m. Beban Angin (QEW): 3.29 kN/m. Beban Gempa (QEQ): 85,952 kN/m. Hasil Perhitungan dimensi box girder : Tinggi box girder : 2,9 meter. Lebar slab atas 9 meter dan tebal 0,5 meter. Lebar slab bawah 5,4 meter dan tebal 0,4 meter. Slap atas bagian tepi 1,8 m dan tebal 0,25 meter. Tebal dinding tepi 0,5 meter. Tebal dinding tengah 0,5 meter. Hasil Perhitungan Jumlah tendon box girder yang digunakan 35 buah dengan jenis Strand ASTM A- 416 grade 270. Hasil Perhitungan beban yg diterima pilar 68475,1 kN/m dengan dimensi Pilar : Tinggi Total Pilar : 27 meter. Panjang Pilar 3.4 meter dan tebal 1,5 meter. Daya dukung Pondasi yang bekerja pada tiang sebesar 116,57 ton
Kata Kunci : Jembatan, Twin Cell, Kereta Cepat