dc.description.abstract | Pendahuluan: Masalah gizi masih banyak ditemukan, khususnya di Indonesia. Masalah status gizi dapat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Tingkat pengetahuan berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang untuk memilih ragam makanan yang dikonsumsi. Namun belum ada penelitian yang menghubungkan dengan status gizi pada dewasa usia 20-39 tahun di Kota Malang, sehingga penelitian ini perlu dilakukan.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 380 individu dewasa berusia 20-39 tahun yang tinggal di Kota Malang. Pengetahuan dievaluasi dengan kuesioner test sejumlah 20 butir pertanyaan. Variasi makanan dievaluasi dengan food recall 1x24 jam dan Household Dietary Diversity Score. Status gizi dinilai dengan pengukuran Indeks massa tubuh melalui tinggi badan dan berat badan. Data dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM) menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan aplikasi Smart PLS versi 3.0. Signifikansi ditentukan dengan T-statistik >1,96 dan p-value <0,05.
Hasil: Responden yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 79,1%, memiliki variasi makanan yang tinggi sebanyak 18,1%, dan status gizi normal sebanyak 63,5%. Analisa menggunakan SEM-PLS menunjukkan pengetahuan berhubungan dengan variasi makanan (T-statistik=2,340) namun tidak berhubungan dengan status gizi (T-statistik=0,465). Hal ini kemungkinan terjadi karena pengetahuan tidak dapat berdiri sendiri dalam membentuk variabel status gizi.
Kesimpulan: Pengetahuan tentang nutrisi berpengaruh pada variasi makanan namun tidak berhubungan dengan status gizi dewasa usia 20-39 tahun di Kota Malang.
Kata Kunci: Pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi, variasi makanan, status gizi | en_US |