Kemampuan Membaca Awal Melalui Media Sandpaper Letters pada Anak Kelompok A (Studi Kasus di RA Syihabuddin Malang)
Abstract
Anak usia dini yang berada pada masa emas (golden ages), merupakan
usia yang tepat untuk diberi stimulus dalam berbagai aspek seperti kognitif,
bahasa, nilai agama, moral, seni, fisik dan motorik. Semua aspek tersebut
merupakan aspek-aspek yang saling berkaitan dan memiliki peran yang
samapenting sehingga aspek-aspek tersebut tidak boleh terlewat dalam
pemberian stimulus. Ilmu pengetahuan, komunikasi dan bahasa memiliki peran
yang vital dalam kehidupan karena dapat mengembangkan intelektual dan
mengembangkan diri untuk bertahan hidup. Ilmu pengetahuan, komunikasi dan
bahasa masuk dalam kategori aspek kognitif dan bahasa. Membaca awal masuk
dalam kategori aspek kognitif dan bahasa karena untuk mempelajari membaca
awal anak memerlukan kemampuan yang melibatkan pemikiran dan
menggunakan kemampuan bahasa seperti kosakata yang dimiliki oleh anak
dalam komunikasi. Membaca awal merupakan hal yang penting untuk anak usia
dini karena pada pendidikan selanjutnya anak akan belajar mengenai banyak hal
melalui membaca seperti transfer ilmu pengetahuan, transfer informasi dan
komunikasi. Untuk mengajarkan anak mengenai membaca awal diperlukan
stimulus yang tepat agar anak dapat memahami huruf dan membaca, langkah
pertama untuk membaca awal adalah dengan pengenalan huruf atau alfabet. Di
RA Syihabuddin Malang memberikan stimulus membaca awal kepada anak
didik pada kelompok A dengan menggunakan media sandpaper letters. Hal ini
melatar belakangi analisis kemampuan membaca awal kelompok A melalui
media sandpaper letters di RA Syihabuddin Malang.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca awal
anak kelompok A di RA Syihabuddin Malang dan untuk mengetahui
kemampuan membaca awal anak kelompok A melalui media sandpaper letters
di RA Syihabuddin Malang. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan
pendekatan studi kasus, dengan subyek yang memiliki jumlah 17 anak. Teknik
penelitian yang digunakan adalah observasi pada subyek dengan menggunakan
lembar observasi, wawancara dengan informan-informan yang merupakan guru
kelompok A dan guru kurikulum di RA Syihabuddin Malang. Kemudian
peneliti melakukan dokumentasi untuk mengumpulkan data saat penelitian
dengan mengambil foto subyek yang menggunakan media sandpaper letters.
vii
Hasil kemampuan membaca awal anak kelompok A di RA Syihabuddin
Malang: (1) Saat sebelum diberikan stimulus anak belum mengenal huruf, (2)
Setelah diberikan stimulus anak dapat mengenal huruf, membunyikan huruf dan
memahami huruf. (3) Kelompok A di RA Syihabuddin Malang untuk membaca
suatu kata, empat anak dapat membaca kata dengan lancar, anak kelompok A
yang dapat membaca suatu kata dengan lancar diantaranya adalah lima anak,
beberapa anak lainnya masih memahami beberapa huruf dan memerlukan
bantuan pendidik untuk membaca suatu kata. Kemudian untuk kemampuan
membaca awal anak kelompok A melalui media sandpaper letters terlihat
bahwa: (1) semua anak dapat melakukan tracing (meraba) huruf, (2) beberapa
anak yang memahami huruf, sebagian masih mengenal huruf dan dalam tahap
belajar membedakan (b, d, p, q, m, n, u, v, w) karena dianggap terlihat sama
oleh anak, kemudian ada dua anak yang memerlukan perhatian lebih dalam
pemberian stimulus, (3) Montessori menjelaskan bahwa setiap pemberian
stimulus harus melibatkan motorik anak, hal itu terbukti karena semua anak
dapat melalukan tracing (meraba) huruf, (4) Piaget menjelaskan bahwa
kemampuan membaca awal melibatkan aspek kognitif dan bahasa, dalam
perkembangan kognitif ada pada tahap mengingat dan mengerti sehingga anak
harus diberikan stimulus yang tepat serta pendidik harus memahami bahwa
perkembangan motorik, kognitif dan bahasa setiap anak berbeda.