dc.description.abstract | Logis matematis merupakan salah satu dari 9 jenis kecerdasan yang
dimiliki anak, kecerdasan ini biasa disebut dengan multiple Intelegensi
(Kecerdasan Majemuk). Kecerdasan anak tidak hanya diukur melalui IQ
(Intellegence Quotient). kecerdasan majemuk memiliki 9 jenis yaitu: Kecerdasan
verbal linguistik (cerdas kata), kecerdasan logis matematis (cerdas angka),
Kecerdasan visual spasial (cerdas gambar warna), kecerdasan musical (cerdas
musik lagu), kecerdasan kinestik (cerdas gerak), kecerdasan interpersonal (cerdas
sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam),
kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat). Mengenalkan lambang bilangan pada
anak usia dini merupakan upaya dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis
(cerdas angka) yang mempunyai ranah kognitif karena berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan kecerdasan logis
matematis dapat dipahami dengan pengertian kemampuan untuk menangani
bilangan, perhitungan dan pola menggunakan pola angka dengan baik dan
melakukan penalaran yang lain. Adapaun yang dikaji dalam penelitian ini yaitu
upaya dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis dalam mengenalkan
lambang bilangan pada anak usia dini.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis kemampuan awal mengenal
lambang bilangan pada anak usia 3-4 tahun di KB/TK Trisula 01 Perwari
Singosari. 2) Mendeskripsikan penerapan media kancing gemerincing untuk
meningkatkan kecerdasan logis matematis dalam pengenalan lambang bilangan
pada anak usia 3-4 tahun di KB/TK Trisula 01 Perwari Singosari. 3) Menganalisis
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menerapkan media kancing
gemerincing di KB/TK Trisula 01 Perwari Singosari.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Jenis yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang dibahas ini
adalah stategi penelitian lapangan atau studi kasus. Cara memperoleh sumber data
dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data skunder: data primer yang
diperoleh oleh peneliti adalah hasil wawancara dengan informasi yaitu dengan
kepala sekolah, guru kelas, dan wali murid. sedangkan data sekunder ini
digunakan sebagai data pendukung dari data primer. Teknik analisis data meliputi
kondensasi data, display data, dan menarik kesimpulan. Pengecekan keabsahan
data dilakukan dengan pengamatan lebih lama, pemeriksaan sejawat melalui
diskusi, dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kemampuan awal mengenal
lambang bilangan pada anak usia 3-4 tahun yaitu anak belum mampu mengenal
bilangan atau membilang dari angka 1-10. 2) Penerapan media kancing
gemerincing untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis dalam pengenalan
lambang bilangan pada anak usia 3-4 tahun, diterapkan dengan cara kreatif dan
menyenangkan. 3) faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan kancing
gemerincing untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis dalam pengenalan
lambang bilangan adalah yang menjadi faktor pendukung tersedianya sarana
prasana di sekolah, kreativitas yang dimiliki pendidik, suasana kelas yang
menyenangkan. Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah kurang
tersedianya antara jumlah media dan jumlah peserta didik yang tidak sebanding,
kemudian pembelajaran yang dilaksanakan secara daring sehingga guru tidak
dapat memantau secara langsung perkembangan pada peserta didik dan kesibukan
yang kurang memperhatikan kegiatan pembelajaran secara daring. | en_US |