Analisis Fenolik dan Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Daun Pulutan (Urena lobata)
Abstract
Pendahuluan: Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dihambat oleh senyawa antioksidan yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Salah satu tumbuhan herbal yang memiliki antioksidan adalah daun pulutan (Urena lobata) tetapi belum diketahui secara pasti kandungan senyawa aktifnya. Salah satu upaya untuk mengetahuinya dengan menggunakan metode fraksinasi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar fenol total dan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun pulutan.
Metode: Eksperimental laboratorium menggunakan metode skrining fitokimia untuk menganalisis kandungan senyawa aktif pada fraksi etil asetat daun pulutan, metode Folin-Ciocalteu untuk kadar fenol total, dan metode DPPH dengan vitamin E sebagai standart untuk aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan diulang sebanyak tiga kali, data dinyatakan dengan X ̅ ±SD selanjutnya nilai IC50 dihitung dari persamaan regresi linier.
Hasil: Fraksi etil asetat daun pulutan mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik. Kadar fenol total fraksi etil asetat daun pulutan adalah 493,33 mg GAE/g. Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki aktivitas antioksidan (IC50 = 8,43 μg/mL) yang lebih rendah dibandingkan vitamin E (IC50 = 2,55 μg/mL) namun keduanya memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat.
Kesimpulan: Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki kandungan zat aktif alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik serta aktivitas antioksidan lebih rendah bila dibandingkan dengan vitamin E namun keduanya memiliki nilai yang masuk dalam kategori sangat kuat.
Kata Kunci: daun pulutan; antioksidan; total fenol; DPPH.
Pendahuluan: Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dihambat oleh senyawa antioksidan yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Salah satu tumbuhan herbal yang memiliki antioksidan adalah daun pulutan (Urena lobata) tetapi belum diketahui secara pasti kandungan senyawa aktifnya. Salah satu upaya untuk mengetahuinya dengan menggunakan metode fraksinasi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar fenol total dan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun pulutan.
Metode: Eksperimental laboratorium menggunakan metode skrining fitokimia untuk menganalisis kandungan senyawa aktif pada fraksi etil asetat daun pulutan, metode Folin-Ciocalteu untuk kadar fenol total, dan metode DPPH dengan vitamin E sebagai standart untuk aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan diulang sebanyak tiga kali, data dinyatakan dengan X ̅ ±SD selanjutnya nilai IC50 dihitung dari persamaan regresi linier.
Hasil: Fraksi etil asetat daun pulutan mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik. Kadar fenol total fraksi etil asetat daun pulutan adalah 493,33 mg GAE/g. Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki aktivitas antioksidan (IC50 = 8,43 μg/mL) yang lebih rendah dibandingkan vitamin E (IC50 = 2,55 μg/mL) namun keduanya memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat.
Kesimpulan: Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki kandungan zat aktif alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik serta aktivitas antioksidan lebih rendah bila dibandingkan dengan vitamin E namun keduanya memiliki nilai yang masuk dalam kategori sangat kuat.
Kata Kunci: daun pulutan; antioksidan; total fenol; DPPH.