Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Hidup Sedenter dengan Status Gizi Dewasa di Kota Malang
Abstract
Pendahuluan: Masalah gizi lebih masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang belum tertangani karena perubahan jaman yang mempengaruhi pola hidup seperti penurunan aktivitas fisik dan peningkatan pola hidup sedenter. Pada usia 20-39 tahun belum diketahui tingkat aktivitas fisik dan pola hidup sedenter serta status gizinya, oleh sebab itu penelitian tentang hal ini perlu dilakukan.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional pada 380 orang dewasa berusia 20-39 tahun di Kota Malang. Kuesioner Global Physical Activity digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik sedangkan Sedentary Behaviour Questionnaire digunakan untuk mengukur tingkat pola hidup sedenter yang juga dibagi menjadi 3 kategori. Indeks massa tubuh diukur secara matematis dari berat badan dan tinggi badan dibagi menjadi 5 kategori. Data dianalisa dengan Kruskal-Wallis dan Somers’D dengan nilai < 0,05 dianggap signifikan.
Hasil: Aktvitas fisik didapatkan 32% tinggi dan 39% rendah. Untuk pola hidup sedenter 68% responden kategori tinggi dan 11% rendah. Status gizi didapatkan 20% responden kegemukan, 9% kurus dan 2% sangat kurus. Didapatkan hubungan yang signifikan antara status gizi dengan aktivitas fisik (0,002) dan pola hidup sedenter (0,000). Uji Somer’s D aktivitas fisik dengan ststus gizi didapatkan nilai r -0,121 (p 0,002) untuk pola hidup sedenter dengan status gizi didapatkan nilai r -0,178 (p 0,000). Hal ini diduga terjadi karena hasil penilaian responden meskipun banyak responden dengan kategori pola hidup sedenter tinggi tetapi status gizi banyak yang normal.
Kesimpulan: Aktivitas fisik dan pola hidup sedenter mempengaruhi status gizi dewasa usia 20-39 tahun di Kota Malang
Kata kunci: Aktivitas Fisik, Pola Hidup Sedenter, Status Gizi Dewasa