Validasi Metode Pewarnaan Sederhana Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Ekstrak Metanol Daun Jati (Tectona grandis)
Abstract
Pendahuluan: Penggunaan pewarna alamiah pada pewarnaan bakteri dapat menurangi limbah yang disebabkan oleh pewarna sintetis yang bersifat toksik terhadap lingkungan biota sehingga berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Daun jati (Tectona grandis) mengandung zat warna alami antosianin yang memberikan warna merah pada bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pewarnaan sederhana dengan ekstrak daun T. grandis pada S. aureus dan E. coli yang kemudian menilai validasi hasil pewarnaan.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorium in vitro ini membandingkan pewarnaan sederhana dengan methylene blue (kontrol positif), pewarna dengan ekstrak metanol T. grandis (konsentrasi 10%, 25%, 50%) dan metanol (kontrol negatif). Pengamatan preparat dengan mikroskop lalu bakteri yang terlihat dihitung untuk menilai kuantitas yaitu akurasi (98-102%) dan presisi (kurang dari 1,3%). Pengamatan kualitas pewarnaan dilakukan dengan pengamatan deskriptif. Analisa statistik menggunakan Mann-Whitney dengan SPSS versi 25.
Hasil: Nilai akurasi (98-102%) dan presisi (<1,3%) pada pewarnaan sederhana bakteri S. aureus dan E. coli menggunakan ekstrak metanol daun jati (Tectona grandis) tidak memiliki nilai yang baik. Pengamatan deskriptif pada bakteri S. aureus dan E.coli didapatkan hasil yang baik pada ekstrak daun jati konsentrasi 50%. Kelemahan dari penelitian ini salah satunya disebabkan oleh metode perhitungan bakteri yaitu debris pada preparat terhitung sebagai sel bakteri dan membuat hasil yang didapat tidak baik.
Kesimpulan: Ekstrak metanol daun jati (Tectona grandis) tidak memiliki nilai akurasi dan presisi, tetapi memiliki potensi sebagai pewarna sederhana pada bakteri S. aureus dan E.coli.
Kata Kunci: Daun Tectona grandis, pewarnaan bakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli