Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Perilaku Pencegahan Defisiensi Zat Besi dan Konsumsi Suplementasi Zat Besi
Abstract
Pendahuluan : Defisiensi zat besi masih menjadi permasalahan gizi di dunia, termasuk Indonesia. Sekitar 2 milyar penduduk dunia mengalami defisiensi zat besi yang banyak terjadi pada wanita dengan kelompok usia rentan yakni wanita yang berusia 15-49 tahun. Salah satu langkah mencegah defisiensi zat besi adalah dengan pemberian suplementasi. Namun, program suplementasi zat besi oleh pemerintah Indonesia belum terdistribusi merata dan masih terfokus kepada ibu hamil saja. Penelitian terbaru mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan defisiensi zat besi serta konsumsi suplementasi zat besi pada wanita usia subur (WUS) belum pernah dilakukan di Kota Malang, sehingga perlu dilakukan penelitian.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional kepada 262 responden wanita usia subur berusia 15-49 tahun di wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Data pengetahuan, sikap, perilaku pencegahan dan perilaku konsumsi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Variabel pengetahuan diukur dengan 10 item pertanyaan yang kemudian dikategorikan sebagai baik, cukup, dan kurang, begitu pula dengan variabel sikap dan variabel perilaku pencegahan. Variabel perilaku konsumsi diukur dengan 5 item pertanyaan yang kemudian dikategorikan sebagai baik, cukup, dan kurang. Data dianalisa dengan uji Rank Spearman dengan tingkat signifikansi nilai p<0,05.
Hasil : WUS yang berpengetahuan baik dan berperilaku baik ada 14% dan yang memiliki sikap baik dan berperilaku baik ada 49%. Pengetahuan WUS tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan defisiensi zat besi (p=0,098), sikap berhubungan dengan perilaku pencegahan defisiensi zat besi (p=0,000). Pengetahuan dengan perilaku konsumsi suplementasi zat besi berhubungan signifikan (p=0,018), begitu pula sikap dengan perilaku konsumsi suplementasi zat besi (p=0,004). Hal ini terjadi karena perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah pendidikan, usia, lingkungan, dan pendapatan.
Kesimpulan : Pengetahuan wanita usia subur tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan defisiensi zat besi. Namun, pengetahuan dan sikap wanita usia subur berhubungan dengan perilaku konsumsi suplementasi zat besi.
Kata Kunci : Pencegahan Defisiensi Zat Besi, Suplementasi Zat Besi, Wanita Usia Subur.