Analisis Kerusakan Jaringan Insang Ikan Mas (Cyprinus carpio) Terpapar Pestisida Klorpirifos
Abstract
Penggunaan peptisida klorpirifos sebagai pembasmi hama pertanian bila berlebihan dan dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan dampak yang besar bagi kehidupan biotik dan abiotik. Ikan sebagai bioindikator lingkungan tercemar pestisida, organ vital pernafasan (insang) akan menerima efek kimiawi dalam mengambil oksigen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerusakan jaringan insang ikan mas (Cyprinus carpio) yang terpapar pestisida klorpirifos pada berbagai level konsentrasi. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen langsung terhadap hewan coba. Konsentrasi perlakuan hewan coba pada uji pendahuluan toksisitas akut (LC50) yaitu K1 0,25 ppm, K2 0,30 ppm, K3 0,35 ppm, K4 0,40 ppm, K5 0,45 ppm. Data penelitian dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil uji pendahuluan toksisitas akut (LC50) berada pada kisaran K1 0,25 ppm s.d K2 0,30 ppm. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Alizarin Red untuk memberi warna pada insang. Hasil uji toksisitas akut (LC50) presentase kerusakan insang pada konsentrasi 0,25 ppm mengalami edema 7,98 %. Fusi lamella 1,33 % , lengkung insang 12,97 %. Presentase kerusakan insang pada konsentrasi 0,30 ppm mengalami edema 22,62 %, Fusi lamella 36,30 % , lengkung insang 18,62 %. Total presentase kerusakan pada konsentrasi 0,25 ppm 22,28 % dan konsentrasi 0,30 ppm 77,54 % Kesimpulan dari hasil analisis kerusakan jaringan insang yang terpapar peptisida klorpirifos memperlihatkan tingkat akut terjadi pada perlakuan konsentrasi 0,30ppm. Hasil presentase total bahwa semakin tinggi konsentrasi akan semakin tinggi kerusakan insang. Saran diperlukan penelitian lebih lanjut dengan dosis < 10 % dari LC50 dan >10 % dari LC50 untuk membandingkan dan mencari batas aman dari penggunaan pestisida klorpirifos
Kata Kunci : Pestisida Klorpirifos, Presentase Kerusakan.