Kesantunan Berbahasa pada Tuturan Tokoh dalam Film Ajari Aku Islam: Sebuah Tinjauan Pragmatik

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Alitia, Suci
dc.date.accessioned 2022-07-07T05:37:29Z
dc.date.available 2022-07-07T05:37:29Z
dc.date.issued 2021-09-03
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4181
dc.description.abstract Penelitian ini membahas kesantunan berbahasa pada tuturan tokoh dalam film Ajari Aku Islam. Kesantunan dalam berbahasa merupakan hal yang penting dalam berkomunikasi. Kesantunan dalam berkomunikasi sangat diharuskan dalam berinteraksi dengan lawan tuturnya karena dari kesantunan tersebut kita bisa menilai bagaimana perilaku seseorang untuk menghadapi lawan tutur lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan Leech dalam film Ajari Aku Islam. Subjek penelitian ini adalah tuturan tokoh pada film Ajari Aku Islam. Objek penelitian ini adalah tuturan yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan pada film Ajari Aku Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, sedangkan untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik simak bebas dan berpartisipasi dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Teknik analisi data yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan langkah-langkah ditranskripsikannya terlebih dahulu data yang berwujud dialog-dialog ke dalam bentuk tulisan. Setelah semua data berbentuk tulisan, selanjutnya dilakukan pencatatan terhadap data yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan dua hal. Pertama, terdapat pematuhan prinsip kesantunan Leech yang terjadi dalam tuturan tokoh pada film Ajari Aku Islam. Pematuhan prinsip kesantunan ini dilakukan oleh tokoh film Ajari Aku Islam. Pematuhan prinsip kesantunan tersebut meliputi (1) maksim kearifan, (2) maksim kedermawanan , (3) maksim pujian, (4) maksim kerendahan hati, (5) maksim kesepakatan, dan (6) maksim simpati. Pematuhan yang paling banyak dilakukan oleh para tokoh, yaitu maksim kedermawanan karena tuturan tokoh pada film sudah mengikuti prinsip maksim kedermawanan yaitu adalah (a) buatlah diri sendiri sekecil mungkin, (b) buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin. Kedua, menunjukan adanya pelanggaran prinsip kesantunan Leech yang terjadi dalam tuturan tokoh pada film Ajari Aku Islam. Pelanggaran yang ditemukan pada tuturan film ini hanya terjadi pada 4 maksim, yaitu (1) maksim kearifan, (2) maksim pujian, (3) maksim kesepakatan, dan (4) maksim simpati. Pelanggaran yang paling banyak dituturkan oleh tokoh film Ajari Aku Islam adalah maksim kesepakatan. Tuturan yang digunakan oleh para tokoh sudah sesuai dengan indikator pelanggaran maksim kesepakatan, yaitu usahakan agar ketaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain terjadi sesedikit mungkin, dan usahakan agar kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain terjadi sebanyak mungkin Kata Kunci : Kesantunan Berbahasa, Tuturan, Film, Pragmatik en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia en_US
dc.subject Kesantunan Berbahasa en_US
dc.subject Tuturan en_US
dc.subject Film en_US
dc.subject Pragmatik en_US
dc.title Kesantunan Berbahasa pada Tuturan Tokoh dalam Film Ajari Aku Islam: Sebuah Tinjauan Pragmatik en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account