dc.description.abstract | Toleransi merupakan sebuah prilaku yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena pada dasarnya manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. Indonesia merupakan negara kesatuan dimana terdapat beberapa agama yang diakui yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konhucu. Dengan adanya keberagama dapat menimbulkan konflik dari orang atau kelompok tertentu. Peran lembaga pendidikan diperlukan dalam membentuk karakter murid yang toleran agar murid dapat meminimalisir adanya konflik dimasa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja bentuk toleransi beragama di SMKN 2 Malang, untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi toleransi beragama di SMKN 2 Malang, untuk mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi toleransi beragama di SMKN 2 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis fenomenologi pada toleransi beragama di SMKN 2 Malang. Peneliti mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada analisis datanya dilakukan dengan cara Horizonalisasi, deskripsi tekstural, deskripsi struktural, gambaran makna akan fenomena.
Hasil dalam penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk toleransi beragama di SMKN 2 Malang yaitu: toleransi dalam beribadah, toleransi dalam perayaan agama, dan bekerjasama antar pemeluk agama. Kemudian mendeskripsikan bagaimana implementasi toleransi beragama di SMKN 2 Malang memberikan kebebasan kepada pemeluk agama lain pada saat murid tersebut beribadah, membebas kan siswa menggunakan fasilitas sekolah untuk melakukan perayaan keagamaan, dengan adanya berbagai macam perbedaan murid tidak membeda-bedakan dalam hal sosial dan saling tolong menolong antara satu sama lain. Kemudian mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi toleransi beragama di SMKN 2 Malang faktor pendukungnya lingkungan sekolah sangat kondusif dalam toleransi beragama, kegitan di sekolah sangat menghargai perbedaan agama dan tidak membeda-bedakan dan faktor penghambatnya pada penelitian ini peneliti tidak menemukan akan tetapi dalam kehidupan sosial yang melibatkan individu yang beragam tentunya terdapat perbedaan pendapat yang menimbulkan ketidak cocokan, hal ini dapat menjadi faktor penghambat. Saran bagi lembaga tempat penelitian hendaknya hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, bagi pengembangan keilmuan sebagai sebuah proses keilmuan, tidak menutup kemungkinan bahwa apa yang mampu peneliti hasilkan dari penelitian ini adalah hanya sebagian dari sebuah sudut pandang tertentu.
Kata Kunci: Beragama, Toleransi | en_US |